Part 14-Yang Paling di Rindukan di Seluruh Dunia

824 140 66
                                    

Tzuyu tidak percaya  pada apa yang baru saja dirinya lihat. Matanya ditajamkannya berkali-kali, mencoba memastikan bahwa apa yang ia lihat ini benar-benar nyata dan dirinya tidak sedang berkhayal.

Pasalnya sudah seminggu Tzuyu benar-benar tidak enak badan. Badannya sakit semua dan mual-mual dengan frekuensi yang tidak wajar, tidak selera makan dan selalu lemas.

Awalnya Tzuyu mengira dia demam karena disertai meriang juga. Tapi nyatanya obat dari bidan dekat rumah tidak berfungsi sama sekali. Apalagi mulanya semakin menjadi-jadi dan lemasnya bukan main. Tzuyu putuskan untuk membeli benda mungil sepanjang 3 atau 4 cm juga dikarenakan bulan ini dia tidak datang bulan.

Apa memang benar dia hamil?

Apa Taehyung sehebat itu? Okay, pertanyaan ini agak aneh. Tapi, dalam sekali coba dan berhasil?

Tzuyu terduduk di toilet dengan wajah pucat menatap wastafelnya. Masih tidak percaya. Ditatap lagi dengan keterkejutan yang sama testpack itu. Dua garis biru? Bukan! Itu film! Dua garis merah bertengger manis disana dan menyapa paginya yang mendung seolah mengatakan, ‘selamat pagi, ibu.’

Taehyung menghilang dan anaknya tiba-tiba mengumumkan berita ini di pagi hari padanya. Yang benar saja! Dengan raut yang bingung dan perasaan campur aduk, entah kenapa Tzuyu mulai menangis. Otaknya memerintahkan untuk menangis dan akhirnya Tzuyu menangis tersedu-sedu. Senang, sedih, terharu, marah, dan bingung bercampur menjadi satu.

Bukankah ini pertama kalinya dia mengandung?

... Anak Taehyung lagi.

Dengan gemetar Tzuyu menegakkan badannya. Mengarahkan tangannya dan mengelus perutnya lembut.

“Aku tidak tahu harus apa. Apa kau senang di dalam sana, atau apa kau keberatan memiliki ibu sepertiku. Tapi sayang dengarkan ibu, ibu harap kau tumbuh sehat dan bahagia. Agar segala perjuangan ayahmu tidak sia-sia.”

Tzuyu hari itu tersenyum. Menyambut sang calon buah hati Taehyung dengan amat senang. Sekarang yang harus dia lakukan adalah mengabari ayah dari anak ini, tapi... Iya! Jimin! Tzuyu harus bertemu teman dari ayah bayi ini dulu.

***

Jimin menatap tak percaya pada apa yang Tzuyu haturkan diatas meja. Pria itu sama mengerjapnya berkali-kali seperti Tzuyu melihat benda itu di awal.

Tak ada kebingungan karena Jimin pakar hal-hal begini. Pria itu hanya terkejut karena...

“Kau hamil?” cicit Jimin pelan sekali. Meskipun mereka saat ini berada pada restoran makan luxury yang Jimin pesan untuk pertemuan rahasia ini, tapi tetap saja keterkejutan ini membuat suaranya tertahan dan—ini rahasia, man!

Tzuyu mengangguk pelan.

“Kau ha-hamil?” ujarnya masih tidak percaya.

Tzuyu mengubah air mukanya. Tzuyu tahu ini terlalu mengejutkan. Tapi, Chim—itu bukan anakmu! Itu anak Taehyung!

“Anak Taehyung?” air wajah Tzuyu langsung aneh. Tentu saja. Maksudnya—Tzuyu tahu selama ini pekerjaannya tidak benar. Tapi mengkhianati rencana Taehyung, Tzuyu tidak akan lakukan. Apalagi uang sebanyak itu sudah cukup untuk saat ini. Tzuyu tidak akan melakukan pekerjaan itu jika tidak sangat-sangat-sangat kepepet.

Jimin langsung tersenyum tidak enak dan menggelengkan kepalanya menyadarkan diri sendiri bahwa pertanyaan itu sungguh tidak sopan.
“Iya, maafkan aku. Mmm—aku hanya terkejut saja, Yu.”

Tzuyu kembali menatap mata Jimin yang sedang memperhatikan perutnya yang masih rata dan tiba-tiba mata pria itu berkabut karena air mata.

“Aku senang sekali. Bolehkah aku memelukmu?” Jimin tiba-tiba berdiri dengan merentangkan kedua tangannya. Jimin bukanlah tipe pria kurang ajar yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, dia hanya senang sekali. Dia kan yang bahkan sangat repot mengurus semua keperluan Tzuyu saat Taehyung menghilang begini.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗛𝗲𝗮𝘃𝗲𝗻𝗹𝘆 𝗦𝗶𝗻𝘀 1 🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang