[\]
“Sally, obat apa ini?”
Deg!
Tzuyu langsung memutar tubuhnya, melihat Taehyung yang keluar dari kamar dan dengan santai berdiri berhadapan dengannya.
“Kau sakit?” Taehyung langsung menyambar pipi Tzuyu, diusapnya lembut dengan manik mata khawatir.
Tangan Tzuyu langsung bergetar, menggenggam tangan Taehyung yang menyentuh wajahnya lembut. Mereka bertatapan lalu Tzuyu mencoba tersenyum sembari membuang pandangan. Menggelengkan kepala lembut seolah dia sudah mahir dalam bagian yang ini.
“Ini... Vitamin yang direkomendasikan oleh Mina. Tadi siang diberikan padaku.”
Saat Taehyung mencoba mencari kebenaran lewat mata Tzuyu, Tzuyu langsung memeluk tubuh pria itu erat. Kedua tangannya memeluk pinggang Taehyung erat dengan kepala yang bersender di dada pria itu. Sebentar saja mencari rasa aman terbaik yang bisa ia dapatkan di dunia. Pelukan terhangat dan teraman, hanya ada dalam dekapan pria ini.
“Apa kau berbohong padaku?” Taehyung tidak membalas pelukan itu. Menyadari keanehan dari bahasa tubuh Tzuyu dan feeling yang menyertai.
“Apa kau tidak percaya padaku?” mata Tzuyu memanas, ia ingin menangis sekencang yang ia bisa di pelukan ini. Frustasi dengan rasa bersalah yang menyatu. Tapi ia amat sangat mencintai pria ini.
Taehyung langsung memeluk Tzuyu erat saat menyadari suara wanita itu bergetar.
“Aku percaya padamu. Aku sangat percaya padamu.”Taehyung melepaskan pelukan itu sebentar. Lalu ia duduk, ditariknya Tzuyu untuk dipangku. Mereka bertatapan dengan dalam, menyalurkan perasaan mereka satu sama lain.
“Mulai sekarang mari berbagi suka dan duka bersama-sama. Aku akan menceritakan segala perasaanku padamu setiap hari, kita bisa bersama-sama merasakannya. Kita bisa menderita bersama, tapi itu 100 kali lebih mudah dijalani daripada bersembunyi dalam kesedihan sendirian.”
Tzuyu tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, maka dari itu ia menangis. Dia merasakan berbagai hal sendirian selama ini. Bersembunyi dalam kesedihan sendirian, dan itu sangat amat menyakitkan.
“Jangan menangis, sayang. Aku disini.”
Tzuyu berusaha penuh untuk meyakinkan pendengarannya bahwa ia tidak tuli saat Taehyung mengusap air matanya. Dan kecupan ringan di pipinya yang akhirnya membuatnya sadar bahwa ia tidak bermimpi ataupun tuli.
“Kau boleh melakukan apa saja dibelakangku, tapi satu hal yang tidak bisa ku toleransi Sally. Aku tidak bisa menerima kebohongan. Karena itu sangat melukaiku. Jadi aku mohon jangan pernah berbohong apapun padaku.”
Taehyung tidak menyadari, saat mengatakan hal itu ia justru melukai bagian hati Tzuyu yang lain. Tapi Tzuyu mengubur kembali bagian yang sakit itu. Karena kelak jika ia pergi, ia hanya akan mengingat bagian terbaiknya dalam hidup. Yaitu bersama Taehyung dan hanya Taehyung.
🥀
Tzuyu mengeratkan pelukannya saat dirasakannya angin berhembus kencang lewat punggungnya. Selesai makan, mereka berdua tidur di sofa seraya berpelukan. Taehyung mengambil selimut dan menyelimuti mereka berdua. Menatap bintang-bintang di langit sambil bercerita banyak hal. Tapi tiba-tiba Tzuyu mengantuk, wajahnya ia sembunyikan di dada Taehyung, membiarkan pria itu mengusap dan memainkan rambutnya, dengan bibir yang tak hentinya mencium puncak kepala itu. Mata mereka sama-sama terpejam dan hanya mendengarkan detak jantung mereka yang berdegup lebih cepat dari biasanya.
Saat dirasakannya tubuh Tzuyu yang lebih rapat dengannya karena dingin. Taehyung malah tersenyum sambil membalas pelukan itu tak kalah erat.
“Sally...” bisik Taehyung pelan saat meyakinkan bahwa Tzuyu sudah benar-benar pulas dalam mimpinya.