🎀Part kali ini, karena belakangan Cece lagi suka dengar lagu; Tak Ingin Usai (Keisya Levronka), part ini terinspirasi dari lagu itu. Jadi kalau mau dapat feel-nya, dengerin itu sambil baca. >.<
Tzuyu terkesiap terlalu terkejut menyadari siapa gerangan yang datang mendekat ke arahnya. Senyuman Irene menyambut pria itu menjadi bukti Tzuyu harus bersiap menghadapi ajalnya.
Tzuyu kehabisan kata. Tidak mampu berbicara lebih banyak. Oh Tuhan, ini outdoor dan sekarang musim dingin. Kenapa Tzuyu rasa jantungnya berdetak tak karu-karuan. Matanya nyaris menangis dengan jiwa yang hendak kabur tapi kaki tetap menapak ke tanah karena terlalu terkejut.
"Sayang, ini model yang aku jelaskan padamu selama ini. Namanya Lee Sally."
Sepersekian detik Taehyung sama terkejutnya, ada kilatan bingung dan marah berpadu satu di mata pria itu serta guratan kekecewaan dimana hanya Tzuyu yang mengetahui hal itu.
Tzuyu pucat pasi. Tapi Taehyung tetap bersikap tenang. Hanya pria itu yang tahu bagaimana segala hal bertengkar di dalam dirinya saat ini.
"Sally, ini Taehyung. Kau mungkin ingat suamiku?"
Taehyung dan Tzuyu masih sama-sama diam berdiri berhadapan di sisi meja restoran dengan Irene seperti menjadi wasit diantara keduanya.
"Sally, suamiku memang sangat pendiam. Kau tahu itu, kan? Oh, ayolah kenapa kalian diam saja. Apa mungkin kalian sudah saling mengenal sebelumnya? Kenapa malah jadi mantan yang saling reuni begini?" Irene menarik tangan suaminya hendak menyodorkan bersalaman dengan Tzuyu.
Tzuyu terpaku saat tangan besar itu tepat jatuh dibawah hadapannya yang menunduk.
"Unnie, kami..."
"Bukankah dia pelayan yang kemarin bekerja di cafe itu? Yang membawakan dompetmu?" Taehyung segera memotong kalimat Tzuyu. Membuat dua wanita itu menatap pria Kim.
Dalam pedih, Tzuyu mengangguk. Apa yang dia harapkan? Mengakui segalanya? Taehyung mengakui bahwa mereka berselingkuh?
"Wow, sayang. Aku tidak tahu ingatanmu sekuat itu. Padahal beberapa bulan telah berlalu." Irene tertawa ringan dengan mimik terkejut.
"Baiklah, sekarang kita duduk dulu dan pesan makanan. Lalu kita akan mulai ngobrol."
"Irene-unnie... A-aku harus pulang. Aku tidak enak mengganggu makan malam unnie..." Tzuyu hendak berdiri, tapi Irene menahan lengan Tzuyu.
"Sally, bukankah kita sudah berjanji untuk dinner bersama. Lagi pula Taehyung tahu kok, aku dinner denganmu."
Tzuyu langsung menatap Taehyung dengan luka. Matanya berkaca-kaca. Tapi dia tidak bisa melakukan banyak hal.
Tapi, Irene unnie, kau tidak bilang padaku kalau kau juga mengundang Taehyung.
Terpaksa Tzuyu harus duduk. Taehyung tak memberi respon apapun. Irene asyik mengajak mereka bicara. Dan Taehyung bicara saat ditanya, sedangkan Tzuyu ingin menangis sejadinya. Tapi dia berusaha kuat mengikuti setiap alur yang Irene sampaikan.
"Sayang, Sally sudah menjadi model di perusahaanku sekitar 5 bulan yang lalu." saat Irene mengatakan hal itu, Taehyung tidak menyembunyikan guratan kekecewaan dan amarahnya pada Tzuyu. Pria itu menatap wanita yang seperti kelinci tersiram air panas di depannya dengan tajam dan mengintimidasi.
"Kenapa kau memilihnya menjadi model?"
"Oh, sayang. Siapa yang tidak membutuhkan uang? Saat aku mengatakan bayaran yang besar, Sally langsung setuju tanpa berpikir dua kali. Kau tahu, wanita seumuran dia memang sangat membutuhkan uang, kan. Aku juga begitu saat seumurannya."