Part 23-Jika Nanti Aku Kembali Pulang

742 130 69
                                    

Taehyung terbangun dari tidur nyenyaknya. Tak pernah ia rasakan tidur se-nyenyak ini hanya karena tidur terduduk di sofa depan televisi. Dia punya ranjang king size seharga ratusan juta di rumahnya, tetapi tetap saja tidak pernah senyaman ini dia tidur belakangan.

Diurutnya pangkal hidung dan menyensor sekitar, pemandangan asing yang "apakah ia pernah tidur disini?" tetapi kenapa tempat ini begitu tak asing?

Sesaat setelah menyadari dimana ia berada, ia langsung disambut dengan aroma harum teh dan santan soto dari dapur. Beragam perkakas dapur yang beradu dari bahan keramik cukup menarik perhatiannya.

Saat menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya, Taehyung baru ingat bahwa mereka berdua tidur sambil berpelukan semalaman. Semenjak kesalahpahaman yang terjadi di dapur, Taehyung enggan melepaskan pelukannya. Jadi mereka berbincang, menonton televisi sambil berpelukan. Oh Tuhan, apa yang terjadi semalaman? Bahkan mereka berdua tidak dipengaruhi alkohol tapi bisa melakukan semua itu dengan tenang, dimana notabene wanita di dapur itu bukanlah istrinya. Apa kau sudah gila Taehyung? Apa kau sangat gila dengan anak-mu sampai kau tidak melepaskan ibunya barang sedetikpun!

Taehyung melihat punggung kecil kokoh itu tengah sibuk menyiapkan segalanya di meja makan. Sangking sibuknya wanita itu, ia tidak menyadari bahwa Taehyung sudah memperhatikannya selama 5 menit. Masih sepagi ini, tapi Tzuyu sudah mandi dan selesai memasak. Jam berapa wanita ini bangun?

Ujung mata Tzuyu menangkap siluet itu membuatnya memekik kaget seketika. Untungnya, dia sedang tidak memegang makanan apapun. Taehyung tersenyum lembut melihat keterkejutan itu.

"Maafkan aku, Taehyung. Aku hanya tidak terbiasa ada orang di rumahku. Jadi, aku pikir kau siapa."

"Aku akan membuatmu terbiasa." gumam Taehyung pelan sekali.

"Apa?"

Taehyung tersenyum, "Tidak apa-apa. Aku bilang aku lapar."

Tzuyu mengangguk, "Oh, duduklah. Aku sudah menyiapkan sarapan. Kau harus ke kantor, kan. Aku tidak mau kau pergi bekerja dengan perut kosong."

Taehyung diam dan duduk patuh di salah satu kursi.

"Ini soto-mu, aku memberi sedikit santan, agar lebih gurih. Dan ini teh untukmu, kau tahu, tidak baik minum kopi pagi hari, aku tidak ingin lambung-mu rusak dan perutmu sakit. Tapi jika kau sangat ingin minum kopi, kau bisa meminumnya diatas jam 10 pagi." Taehyung mengamati tangan Tzuyu yang cekatan, tubuhnya yang tinggi dan kurus dengan perut sedikit buncit itu bergerak lincah menuangkan teh di cangkir keramiknya, menghidangkan kuah soto dengan sayuran dan potongan daging ayam ke dalam mangkuknya. Taehyung mengamati wajah cantik itu, dia terlihat bersemangat sekali. Cantik, sangat cantik...

"Jam berapa kau bangun, kau bahkan sudah mandi dan menyiapkan sarapan berat ini."

Wajah Tzuyu langsung bersemu merah, teringat bagaimana deru hangat nafas Taehyung dan pelukannya yang erat semalaman. Mereka tidak melakukan hal yang terlalu jauh, tapi bagi seseorang yang sudah berstatus sebagai suami orang lain hal ini pasti dikonotasikan negatif.

"Aku bangun jam 5. Aku memang terbiasa bangun jam segitu sejak aku kecil. Jadi, aku bergegas mandi dan menyiapkan sarapan. Kau harus bekerja, kan? Makanlah."

"Kalau begitu duduklah."

"Apa?"

Taehyung menunjuk bangku yang kosong disebelahnya.
"Duduk disini. Kita akan sarapan bersama."

"Aku akan duduk di depanmu, saja. Bagaimana mungkin kau bisa duduk bersebelahan saat makan bersama seseorang?" aura canggung langsung menghambur disekitar Tzuyu, tapi kebalikannya, Taehyung tenang tak ada raut aneh sedikitpun di wajahnya.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗛𝗲𝗮𝘃𝗲𝗻𝗹𝘆 𝗦𝗶𝗻𝘀 1 🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang