Tzuyu duduk di dalam parkiran kantor Taehyung. Biasanya diparkiran ini begitu panas karena ini basement dengan beton diatasnya. Tapi bisa begitu dingin jika hujan mulai turun. Itulah yang Tzuyu rasakan hari itu. Ia kedinginan menunggu Taehyung disana. Hujan deras turun seakan tahu kondisi hati Tzuyu sedang dilanda cemas tak berkesudahan. Ia merindukan Taehyung dan wanita itu tahu bahwa hal itu adalah bodoh. Taehyung jelas menolaknya, tapi ia sudah disini semenjak pertemuannya dengan Irene.
Ia ingin melihat Taehyung, tapi tidak bisa, dikarenakan resepsionis melarangnya masuk lagi, menunggu Taehyung di dalam lobby khusus. Katanya, Tzuyu mencurigakan dan tak pernah ada janji temu resmi dengan owner perusahaan tersebut.
Jadi dia putuskan disini. Taehyung akan terlihat jika pulang dan sekalipun ia ragu, Tzuyu lega bisa mengobati rindunya. Bayi dalam kandungannya ingin bertemu dengan ayahnya. Jadi Tzuyu ingin mewujudkan ngidam yang teramat wajar itu.
Tzuyu mengenali mobil pria itu, yang biasa mengantarkan Tzuyu pada tempat-tempat indah yang tak pernah terpikirkan olehnya akan dia kunjungi. Bersama Taehyung, dengan aneka pakaian penutup tubuh pergi berdua dan menikmati dunia. Mobil itu juga yang selalu mengantarkan Taehyung bertemu dengannya.
Kini, Tzuyu sudah berjam-jam menunggu. Ia bahkan membawa sandwich buatannya dan air mineral dari rumah karena tahu Taehyung akan keluar sangat larut.
🥀
Semakin larut rasanya semakin dingin. Tzuyu juga tak kunjung ingin pulang, hujan tak mereda. Dia bersandar pada salah satu tembok pemisah dan semakin lama dia terbawa khayal sampai tak sadarkan diri dalam mimpi. Tzuyu tertidur karena kelelahan.
Satu... Dua jam...
Tzuyu sontak terbangun saat didengarnya suara derum mobil yang sangat ia kenali. Tzuyu yang mencoba mengumpulkan kesadarannya semakin yakin bahwa ia tak salah lihat. Itu mobil Taehyung lengkap dengan plat mobilnya. Mobil itu melaju kencang melewati parkiran tanpa adanya hambatan. Tzuyu langsung memaksa tubuhnya bangkit berdiri dan mengejar mobil itu.
Apa Taehyung tak melihat Tzuyu disana? Tzuyu yakin betul posisinya tidur tetap bisa dilihat dengan jelas oleh pemilik mobil itu. Karena mereka hanya dipisahkan oleh sekat rendah, tapi kenapa Taehyung tak mengatakan apapun? Kenapa pria itu pergi tanpa sepatah katapun atau mengusirnya pulang? Apa Tzuyu sangat asing baginya?
Tzuyu menangis saat suaranya teredam oleh derasnya hujan. Ia memanggil Taehyung terus-menerus tapi suaranya tenggelam dengan bisingnya lalu lintas dan hujan deras yang seakan berkumpul berencana membunuh semua harapannya.
“Hei, Nyonya!!! Kenapa berlari di tengah hujan? Menepilah?!!!” teriak security kantor tersebut.
Tzuyu menggeleng kencang, tapi matanya tak lepas dari mobil Taehyung yang melewati pos security.
“Apa itu T-Tuan...” Tzuyu mendekat berlindung namun separuh badannya masih terkena hujan.
“Iya, Nyonya. Itu Tuan Kim. Apa anda ada keperluan dengannya. Tadi dia melihat anda tertidur disana dan bertanya kenapa bisa anda lolos masuk ke parkiran direksi? Dia bilang untuk mengusir anda segera. Saya tak tega melakukannya karena saya pikir anda menunggu seseorang. Saya pernah tak sengaja melihat anda berbincang baik dengan Tuan Park Jimin. Apa anda mencari Tuan Park? Dia tidak masuk hari ini.”
Tzuyu tidak tahu harus apa. Matanya semakin memanas dengan jantung yang rasanya mau pecah. Pria itu jelas melihatnya, tapi kenapa... Kenapa seperti ini? Dia tidak ingin Jimin. Tidak ingin pria manapun. Dia hanya ingin melihat sedetik saja pria itu! Papa dari bayinya. Kenapa bisa dia tertidur? Kenapa bisa dia tidak bisa menahan rasa kantuknya?
Tzuyu terisak karena yang paling membingungkan bukan mengapa ia bisa ketiduran. Tapi mengapa Taehyung sangat tega seperti ini? Ditatapnya sejenak perutnya. Apa kau bahkan tak berarti apapun lagi baginya? Kemana ibu harus membawamu, nak?