“Kau pulang?” tanya Tzuyu saat Taehyung berkemas. Waktu itu jam menunjukkan pukul 2 dini hari. Ada rasa tidak rela di suara itu dan yup!
“Hemmm—” Taehyung mengangguk seraya tersenyum. “Aku kemari hanya untuk menyapa anakku dan memastikan kalian berdua makan dengan baik dan minum susu.”
Sedikit kecewa? Tentu saja. Tzuyu memandangi perutnya. Ternyata hanya karena dirimu, nak. Tidak lebih.
“Apa kau tidak mengalami morning sick?” Taehyung melangkah mendekat ke hadapan Tzuyu, membuat Tzuyu panik seketika.
“K-kau tahu istilah itu?” sedikit deheman meredakan kegugupan. Taehyung sangat harum walaupun tidak memakai deodoran dan parfum. Seperti dia sudah sangat wangi secara alami sejak bayi. Atau memang ini hanya dalam khayalan Tzuyu saja karena terlalu gugup? Belum lagi dengan senyuman manis yang setia bertengger untuknya. Bukan! Untuk anak mereka! Bukan untuk anak Taehyung dan Irene.
“Sebentar lagi aku akan jadi seorang ayah. Bagaimana mungkin aku tidak mempelajari apapun tentang hal itu.”
Secara alami Tzuyu mundur karena tidak bisa lebih gugup lagi atau Taehyung akan menyadari detak jantungnya yang tidak beraturan.
“Besok aku akan kemari lagi. Kau mau aku bawakan apa?”
Hatimu. Tzuyu menggeleng menyadarkan dirinya dari halusinasi.
“Tidak ada. Aku tidak ingin apapun. Semuanya ada di apartemen ini. Bahkan aku rasa, aku memiliki supermarket sendiri.”
Wajah Taehyung menggambarkan entah apa. Kaku sekali suasana saat ini, apalagi dalam jarak sedekat ini. Taehyung mau apa?
“Kau tidak suka makan sesuatu? Maksudku, makanan kesukaanmu apa? Aku akan belikan.” akhirnya pertanyaan itu muncul dari bibirnya sendiri.Tzuyu menatap mata Taehyung dan menggeleng.
“Tidak perlu, Taehyung. Aku benar-benar sedang tidak ingin makan apapun.”Mendengar penolakan Tzuyu, membuat ekspresi wajah Taehyung berubah. Tzuyu tidak pandai membacanya air mukanya.
“Ahhh... Aku mau japchae.” tapi Taehyung terlihat sedih dan Tzuyu tidak mau melihat hal itu.
Mendengar itu Taehyung tersenyum alami. Mungkin pria itu senang disuruh dan direpotkan, pikir Tzuyu. Tzuyu senang kalau Taehyung senang.
“Hanya japchae?” Taehyung terlihat antusias.
“Hemmm—” angguk Tzuyu, lesung pipinya timbul menyambut senyuman hangat Taehyung.
“Baik. Besok malam kau akan mendapatkan japchae mu. Jangan lupa rutin minum susu dan makan-makanan sehat, ya.”
“Terimakasih Taehyung.”
Taehyung memandangi perut Tzuyu. Entah wanita itu sadar atau tidak bahwa Taehyung berniat mengulurkan tangannya untuk memberi sentuhan pertama kepada anaknya.
Taehyung mengulurkan tangannya pelan dan bergetar, “Sally...”
“Ahhh sebentar...”, Tzuyu berbalik seperti teringat sesuatu. Taehyung refleks terkejut menurunkan tangannya karena terkejut.
Tzuyu berjalan cepat masuk ke dalam kamar membuat Taehyung menjadi kaku. Belum saatnya mungkin menyentuh bayinya. Seharusnya Taehyung minta izin dulu kepada si empunya tubuh, bukan tiba-tiba begitu. Itu tidak boleh dan tidak sopan. Bayi itu mungkin miliknya, tapi sang ibu biologis bukan.
Tak lama Tzuyu kembali dengan beberapa papan obat di tangannya? Tzuyu sakit? Tapi kenapa malah senyum-senyum begitu?
“Kau sakit?” mimik wajah Taehyung terlihat khawatir. Pria ini langsung ketakutan entah kenapa.