Ini 27

161 8 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

M

anda baru sampai di sekolah. Pagi ini cuaca hujan, ia berangkat bersama Kanya seperti biasanya.

Mereka berjalan beriringan di koridor, sembari melihat lantai atas yang terlihat seperti rumah susun kebanjiran.

Jas hujan, payung, dijemur di pagar tembok depan kelas.

"Best part banget hujan pas hari Senin." Ucap Kanya, ia memeluk dirinya sendiri karena dingin.

Saking dinginnya, mereka memakai sweater.

"Ya karena jadi gak upacara, kan?" Manda terkekeh, Kanya mengangguk setuju.

Mereka melanjutkan perjalanannya, Manda menoleh kelantai atas dan mendapati Nava yang menatap kearahnya.

Dengan cepat perempuan itu membuang mukanya, ia sangat malu jika mengingat kejadian kemarin. Entah salting atau apa.

Kanya yang melihat Manda berjalan dengan cepat pun segera menyusulnya.

...

"Tolol, mampus dan oh udah bahagia sama haru. Sok gantungin sih. Hahaha goblok."

Arya mengernyitkan dahinya heran, Kino berbicara dengan handphone?

"Lo ngape bego?"

"Ketawain orang goblok."

"Siapa anjrit?"

"Baekyung."

"Siapa dia?"

"Lo gak bakal tau, diem aja dah."

"Sialan emang."

Fiko memasuki kelas, lalu duduk diatas meja Arya.

"Kalo ujan belom berenti juga sampe jam 8, gak ada olahraga dong hari ini?" Tanya Fiko.

"Lo aja sono olahraga pas ujan." Arya menjawab sembari bangkit dari duduknya, lalu pergi keluar kelas.

Fiko mengangkat alisnya, Arya kenapa sensi banget dah?

"Anjay untung gue tim haru." Fiko melihat Kino meletakkan handphonenya di meja, terlihat closing sebuah drama.

Fiko yakin temannya ini baru saja menamatkan drama korea lagi. Astaga, masih pagi.

"Gimana? Happy ending?" Tanya Fiko. Kino menampilkan wajah bahagianya.

"Happy ending karena gak salah pilih tim." Kino beri jeda. "Yang tim baekyung, gak boleh temenan sama gue!"

Fiko hanya mengangguk walau tidak paham. Ia segera duduk di sebrang kursi Arya, lalu mengeluarkan handphonenya.

Pendekatannya dengan sang adik kelas, lumayan lancar.














With youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang