***Rasanya Manda pengen banget jitak kepala Arya sekarang juga.
Suasana yang awalnya canggung, berubah jadi panas saat Arya mulai berbicara.
"Karena ya.. gue tuh punya rasa curiga tersendiri gitu loh sama lo berdua." Arya menujuk Manda dan Nava secara bergantian. Yang lainnya menyimak.
"Lo curigaan banget jadi orang." Ketus Manda kesal. Wibu satu ini kalo ga streaming ya kerjaan lainnya tuh cari bahan gosip.
Dan sekarang Manda bahan gosipnya.
Gila aja sih, sebenernya Arya cocok banget ikut eskul jurnalistik, karena info apapun yang dia dapet itu pasti valid.
Info taruh rasa curiga tentang 'ada apa-apanya Nava dan Manda' itu juga valid, kan?
Cuma Manda aja yang nyangkal terus.
"Ah males gue sama lo, spill nya setengah-setengah." Balas Kanya penasaran.
Manda memutar bola matanya saat sahabatnya itu ikut nimbrung di kawasan gibah owner Arya.
Bahaya.
Manda segera menginjak kaki Nava yang kebetulan duduk dihadapannya, lelaki itu otomatis menaikan alisnya dengan maksud bertanya.
Manda dan Nava berbicara lewat raut wajah, mengerti atau tidak, Nava mengerti maksudnya.
"Makan," ujar Nava dengan suara yang sedikit nge-bass.
"Maaf baginda raja," jawab Arya, lalu mulai melanjutkan makannya.
Sedangkan Kanya mem-pout kan bibirnya kesal.
Manda beralih menatap Arka yang terlihat kurang nyaman berada disini, "Lo gak pesen makan?" Tanya perempuan itu.
Arka tersenyum seraya menjawab, "Istirahat pertama udah, sekarang nyemil-nyemil aja." Jawabnya. Manda mengangguk mengiyakan.
"Lo—"
"Makan,"
Tanpa disuruh, Nava mengatakan satu kata itu untuk yang kedua kalinya.
Manda terdiam sebentar, lalu menyinyir dalam hati. Ia segera menyantap pesanannya.
"Btw, kita ujian kenaikan kelas minggu depan." Ujar Fiko setelah meminum es milo.
"Cepet banget." Eluh Kanya.
"Bagus deh, pengen cepet-cepet lulus gue."
"Gue juga, mau terbebas dari tugas sekolah yang makin hari makin gila."
"Buat kelas 12, bakal lebih gila lagi, sih."
"Bener, ini belum seberapa sebenernya."
"Anjing gue jadi takut."
Menjadi kelas tahun terakhir memang tidak se-menyenangkan itu. Believe me.
Apalagi pas udah lulus. Bakal ngerasain dunia nyata banget dah.
Jujur gue takut.
Namun tidak hanya ini ketakutan Manda, setelah mendengar ujian kenaikan kelas, ia teringat pada perjodohannya.
Perjodohan.
Sekaligus pernikahan saat ia selesai Ujian Kenaikan Kelas.
Manda jadi nambah takut.
***
janlup! ⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
With you
Teen Fiction16+ "Maaf buat kejadian malam itu." Manda menoleh, sedikit tidak percaya mendengar Nava mengucapkan kata maaf. Nava menghela nafas panjang, nunggu jawaban Manda butuh berapa lama sih? "Make it right. And you're mine, right now." Deg! "Kok gitu si...