“Untuk menikah muda, pasti berat bukan?”
—Desi Asanti
...
Mobil berwarna black matte kini sudah terparkir rapi di antara jejeran mobil yang lain.
Sang pemilik pun keluar dari dalam mobil, lalu kembali merapihkan jas nya. Ia menyapu rambut tebalnya dengan jari-jari tangan. Lalu mulai melangkahkan kakinya memasuki area restoran.
Lelaki itu datang ke acara tidak berbarengan dengan kedua orang tuanya, dan ia sedikit telat karena harus membeli bunga terlebih dahulu.
Nava Ardinatama. Lelaki yang memiliki tatapan tajam, hidung yang mancung, kulit yang putih, postur tubuh yang tinggi dan tegap ini selalu menjadi pusat perhatian semua orang. Terlebih lagi kalangan perempuan.
Di tambah dengan setelan jas berwarna hitam malam ini, dan buket bunga yang ia bawa dapat membuat para perempuan menjerit.
Lelaki itu menghampiri pelayan untuk menanyakan ruangan pribadi yang di pesankan oleh kedua orang tuanya, setelah itu dengan segera ia pergi menuju ruangan tersebut.
...
"Luka gue kelihatan gak ya?" tanya nya dalam hati. Seorang perempuan yang sudah berada didalam ruangan sekitar 10 menit yang lalu.
Ia sudah berkenalan dengan rekan kerja sang Papa, namun tidak dengan anak yang akan dijodohkan dengannya. Lelaki itu tak kunjung datang.
"Gue berharap dia gak dateng." batin Manda.
Ia membuka aplikasi kameranya untuk melihat luka akibat tamparan salah satu kakak kelasnya. Dan ia sangat bersyukur karena luka itu benar-benar tertutup sempurna karena hasil makeupnya.
Jadi, kedua orang tuanya pun tidak akan tau mengenai hal ini.
Tok.. Tok..
Seisi ruangan melihat kearah pintu karena suara ketukan yang menjadi pusat perhatian.
Tidak lama pintu itu terbuka, dan terlihat seorang lelaki yang membawa sebuket bunga dengan ukuran lumayan besar, baru saja memasuki area ini.
Manda tertegun, namun tidak memasang ekspresi apapun. Baginya, ini hanya lelucon.
Lelaki itu berjalan menghampiri orang-orang yang sudah menunggu nya terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
With you
Teen Fiction16+ "Maaf buat kejadian malam itu." Manda menoleh, sedikit tidak percaya mendengar Nava mengucapkan kata maaf. Nava menghela nafas panjang, nunggu jawaban Manda butuh berapa lama sih? "Make it right. And you're mine, right now." Deg! "Kok gitu si...