Ini 31

143 6 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Manda turun dari mobil Nava ketika mereka sudah sampai di depan gerbang rumah Manda.

"Thanks." Ujar Manda. "Gue langsung masuk."

"Bentar," cegah Nava.

"Apa?"

"Cuddle?" Tanya Nava dengan alis terangkat.

"Mikir." Jawab Manda ketus. Males banget pelukan sama Nava, didepan rumah gini pula.

"Becanda."

"Becanda mulu idup lo!"

Nava terkekeh kecil, lalu mendorong pelan Manda untuk masuk kedalam rumah.

"Yaudah sana, mandi lo bau."

"Ih gak ya! Gue wangi anjir."

Nava mengangkat bahunya tidak peduli, lalu kembali masuk kedalam mobil.

Manda memberi wajah meledek kearah Nava sebelum benar-benar masuk kedalam rumah.

...

"Sumpah ya Nava gak jelas banget dari kemarin??? Dia kenapa sih."

"Alias gila, gue jadi deg-degan juga anjrit."

Manda melempar tas ranselnya ke meja belajar, ia bersiap-siap untuk mandi.

"Tapi.. gue bau gak sih?! Anjir kok jadi kepikiran."

Manda mencium tubuh dirinya sendiri, memastikan bahwa dirinya tidak seperti yang Nava ucapkan tadi.

"Enggak!" Tegas Manda.









Tidak membutuhkan waktu lama, Manda sudah selesai melakukan ritual mandinya. Ia pergi ke meja makan untuk makan malam.

Disana sudah ada sang Mama, dan juga Papanya yang baru pulang kantor.

Manda menarik kursi untuk diduduki, lalu menyendok nasi beserta lauknya.

"Gimana sekolah kamu?" Tanya sang papa.

"Pretty good, biasa aja, gak ada yang spesial, bedanya udah jarang kena razia." Jawab Manda yang disahuti lelehan ringan oleh Rizal.

"Tapi makeup kamu masih ada, kan?"

"Masih, Pa. Tapi kalo papa mau beliin sih aku gak nolak." Sahut Manda bercanda. Ia tidak terlalu memperdulikan makeup sekarang. "Tapi skincare aku udah mau abis, Pa."

Rizal mengangguk paham, "Yaudah nanti papa transfer."

Manda terkejut bukan main, sudah 3 minggu ia tidak mendengar ucapan itu keluar dari mulut sang papa.

"Papa serius?!" Ujar Manda senang.

"Serius."

"Makasih banyak!!" Manda bangkit dari duduknya, lalu menghampiri Rizal untuk dipeluk.

With youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang