H-3 sebelum Nava dan Manda menikah, mereka sudah memberitahu hal ini kepada teman-temannya. Yang tadinya Manda tidak ingin teman-teman Nava mengetahui tentang ini, akhirnya setuju juga memberitahu mereka. Namun untuk Arya, dia terlihat tidak se-kaget teman-teman lainnya.
Saat ini mereka sedang berada di butik untuk membelikan baju untuk Kanya, Kino, Arya, dan juga Fiko. Hanya mereka teman yang diundang untuk menghadiri acara resepsi pernikahan. Orang tua Nava dan Manda juga yang mengusulkan agar membelikan baju untuk teman mereka.
"Kalian bakal ngadain resepsi dimana deh? Banyak yang dateng?" Kino bertanya.
Manda menoleh kearah Nava, membiarkan lelaki itu yang menjawab.
"Gedung, yang dateng gak banyak, paling cuma pekerja kantor orang tua gue sama keluarga Manda." Nava menjawab dengan yakin.
Karena saat pernikahan sepupunya juga dilakukan seperti itu, kemungkinan besar acara mereka juga seperti sepupunya.
Mereka mengangguk sebagai jawaban, lalu menunggu pesanan bajunya selesai.
"Gue gak expect Nava bakal sama Manda jadinya. Inget banget sama kejadian di auditorium waktu itu."
Kanya yang memang tidak tau tentang itupun langsung menatap ke arah Manda seperti meminta penjelasan.
Manda juga sejujurnya lupa-lupa ingat. Lagian kejadian di auditorium kayaknya gak semenarik itu, deh. (Bab 8)
"Percuma, sayang. Manda gak bakal kasih tau tentang kejadian di auditorium itu. Soalnya dia sendiri gak tau." Kino mengatakan itu kepada Kanya. Mereka memang baru berpacaran beberapa hari lalu. Topik drama Korea memang benar-benar menyatukan mereka.
"Kok gitu sih? Ceritain dong. Aku penasaran." Jawab Kanya sambil bergelayut manja ditangan Kino. Mereka berdua ini memang sangat bucin satu sama lain.
"Gue penasaran juga." Nava tersentak karena mendengar Manda mengatakan itu. Habis sudah. Temannya pasti membeberkan tentang kegiatan dia men-stalking perempuan itu.
"Si Nava udah stalk lo dari lama, Nda. Pas di auditorium itu tuh, kalian kan gak sengaja pelukan, ya. Nah itu awalnya dia mau cabut duluan dari auditorium karena kesel digodain kita-kita karena ketauan stalk lo. Eh malah ketiban rejeki." Arya mengatakannya dengan detail lalu tertawa diakhir kalimat.
Manda menganga tidak percaya. Seorang Nava?
Manda melirik kearah Nava sambil tertawa kecil. Sumpah dia ikut ketawa dengernya.
Dia jadi berpikir, apa saat dia panggil Nava ganteng, lelaki itu mulai penasaran dengannya?
"Gengsi di gedein sih. Padahal pas liat lo sama Arka, dia juga sering panas, Nda. Gue liatnya sih gitu, ya." Kini Arya membocorkan lagi.
Arya ini memang sumber informasi terpercaya. Nava mau ngelak juga gak bisa karena emang bener. Kalo debatin fakta sama Arya, dia udah tau kalo ujung-ujungnya pasti akan kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
With you
Teen Fiction16+ "Maaf buat kejadian malam itu." Manda menoleh, sedikit tidak percaya mendengar Nava mengucapkan kata maaf. Nava menghela nafas panjang, nunggu jawaban Manda butuh berapa lama sih? "Make it right. And you're mine, right now." Deg! "Kok gitu si...