Ini 17

261 14 90
                                    

“Kalo suka sama seseorang, kadang kita juga perlu blak-blakan.”

— Arya Ananta

— Arya Ananta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...


Mimpikan aku lagi
Jangan kamu kemana-mana
Temani hati
Sejenak saja
Ku takut bila ku rindu

Ctek!

Nava mematikan radio mobil, lagu ini terdengar memuakkan untuk di dengar.

Arya yang duduk di sebelahnya pun terkekeh ringan, sepertinya lelaki ini tau kenapa mood Nava sangat buruk sejak tadi.

"Lo perlu jujur, Nav. Jujur sama diri sendiri." Ucap Arya tiba-tiba, Nava mengerutkan keningnya bingung.

"Maksudnya?" Tanya Nava dengan arah mata yang terkunci ke jalan.

"Kalo suka sama seseorang, kadang kita juga perlu blak-blakan." Ujar Arya. Setelah mendapati jawaban, Nava malah tidak memperdulikan, ia diam seolah-olah tidak mendengar apapun.

"Gue tau lo jarang ngomong kalo gak perlu-perlu banget. Tapi buat belakangan ini kayaknya ada yang aneh deh."

"Lo keliatan bingung," Sambung Arya.

Lampu merah menghentikan mobil Nava, lelaki itu menyandarkan tubuhnya ke kursi mobil.

Berbeda dengan Arya, kini handphone sedang ada di genggamannya. Ia membuka aplikasi kamera, "Nav, liat deh."

Nava diam, perasaanya tidak enak kali ini. Terkadang bicara sedikit dengan Arya bisa membongkar semua isi fikirannya.

"Come 'on, bro."

Dengan berat hati Nava mengubah posisi duduknya untuk menghadap Arya. Lalu lelaki itu menampilkan layar handphonenya.

Di layar handphone Arya, Nava melihat dirinya sendiri dengan ekspresi yang membingungkan untuk di definisikan.

"Kenapa?" Tanya Nava yang masih tidak mengerti dengan maksud temannya.

"Ini aplikasi kamera, Nav."

"Gue tau. Terus?"

"Aplikasi ini gak bisa baca fikiran. Tapi katanya, kalo lihat ekspresi diri sendiri itu mencerminkan perasaan." Sahutnya.

"Perasaan lo sekarang gimana?"

"Kacau."

"Kenapa?"

"Gue gak ngerti ini kenapa. Gue gak suka Arka deket sama Manda." Jawab Nava spontan, tiba-tiba ia mengalihkan pandangannya kearah jalan.

Sial. Barusan Nava bilang apa?

With youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang