"See, why i'm so stupid?"
-Nava Ardinatama
...
Kini Manda baru saja selesai dari ritual mandinya, walau sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah 8 malam, namun Manda tidak masalah untuk itu.
Setelah Manda mengganti pakaiannya, ia duduk di meja belajarnya. Menatap kosong buku pelajaran yang tidak akan ia pelajari kecuali ada tugas.
Obrolan kedua orang tuanya tadi sore benar-benar membuat Manda takut. Jika orang tuanya bangkrut, itu tandanya ia harus belajar bersikap mandiri.
"Gue gak bisa," lirih Manda.
drrttt... drrttt...
Handphone yang ada di atas meja bergetar dan berbunyi nyaring.
Manda melihat username yang meneleponnya, ternyata Kanya.
Perempuan itu menarik tombol hijau untuk mengangkat panggilan telepon sahabatnya.
"MANDA!!!" teriakan seorang perempuan dari seberang sana sukses membuat Manda menjauhkan handphonennya dari telinga.
Kanya sudah gila.
"MANDA OMG GUE SENENG BANGET!!"
Dengan handphone yang masih Manda jauhkan dari telinganya membuat perempuan itu berfikir, jika saja ia tidak menjauhkan handphonennya, bagaimana nasib telinganya sekarang?
Ia tidak mengaktifkan speakernya, namun suara Kanya sangat terdengar jelas.
"Kecilin suara lo bege," kesal Manda.
"I can't!!" sahutnya.
"Kenapa?"
"Buka chat gue!!" suruh Kanya, Manda memutar bola matanya.
"Kalo tau gitu ngapain lo telepon?"
"Lo daritadi gue chat tapi gak dibales! Makanya gue telepon!"
Oh ya, Manda ingat. Ia mematikan semua notif.
Tanpa basa-basi, Manda mematikan teleponnya sepihak. Disisi lain, Kanya menggerutu sebal.
Kanya:
📷Kanya send a picture
NDA!! AKHIRNYA FOLLOW REQUEST GUE DI ACC SAMA SI NAVA!!
OMG I'M SO HAPPYManda:
Gue kira ada apaan
-_-Kanya:
Lo di acc gak???
Serius nanyaManda Defanya:
Gue ga follow dia
KAMU SEDANG MEMBACA
With you
Teen Fiction16+ "Maaf buat kejadian malam itu." Manda menoleh, sedikit tidak percaya mendengar Nava mengucapkan kata maaf. Nava menghela nafas panjang, nunggu jawaban Manda butuh berapa lama sih? "Make it right. And you're mine, right now." Deg! "Kok gitu si...