“Kok ada sih cewek yang gamau disukain balik sama crush?”
***
"GUE SUMPAHIN LO SUKA SAMA TUH COWOK SUMPAH."
"MAMPUS MAMPUS DAH LO NELEN LUDAH SENDIRI."
Kanya berteriak dengan kencangnya didalam kelas, Manda memutar bola matanya jengah. Seharusnya ia diam saja.
"Gue nyesel sumpah cerita ke—"
"GUE GA NYESEL DENGER CERITA LO SUMPAH." Kanya memotong perkataan Manda.
"Lo tau kan kalo dulu gue udah kayak orang gila karena kegantengan Nava? Lo harusnya bersyukur gila!" Ucapnya sembari membenarkan posisi duduk menghadap Manda.
"Sejujurnya gue mau ngerasain itu! Tapi halu doang. Dan ini malah ter-terapkan oleh sobat gue."
Manda diem aja dengerin ocehan Kanya, ada perasaan senang karena ternyata Kanya tidak iri yang berlebihan karena ceritanya pagi tadi.
"Yaudah yaudah, gausah dibahas lagi lah." Putus Manda jengah, "Mending sekarang kita bahas, kenapa lo gak jemput gue tadi?"
"Heh gue udah line lo, ya! Bilang kalo ban bocor, terus dianterin bokap. Lo malah kebo mulu." Sahut Kanya kesal.
Karena Manda emang kebo, dia jadi gapunya kata-kata lagi buat ngejawab. Dan dari pagi dia belum buka line sama sekali.
Fix, salah Manda.
"Sorry, Nya."
"Santai, gausah gitu lah anjir. Kayak sama siapa aja."
Manda mem-pout kan bibirnya.
"Sok imut najisun." Cibir Kanya.
...
Nava mengaduk-aduk es teh nya dengan mata yang mengarah ke pintu kantin. Kino yang merasa temannya itu sedang menunggu seseorang pun menampilkan smirk nya.
"Dih, kayaknya gue ketinggalan info banyak nih." Sindir Kino, Arya menoleh.
"Lo ngedrakor mulu sih!" Sahut Arya.
Fiko yang baru dateng samperin mereka bertiga jadi bengong sendiri. "Ada apa nih?" Tanya dia.
"Lo pacaran mulu sih!" Jawab Arya dengan lagak yang sama seperti menjawab pertanyaan Kino tadi.
"Deh ngeselin banget anjir." Kesal Fiko.
Ia memilih untuk duduk disebelah Nava, dan mengambil sempol milik Kino.
"Ajg." Umpat Kino saat melihat sempolnya diambil.
"Minta sayang."
"Jijik."
Arya ngakak liat Fiko yang makin hari makin gajelas karena digantung sama adek kelas.
Gila sih, padahal udah deket, sama-sama suka juga kayaknya, tapi masih belum ada status yang pasti.
"Lo udah nembak si tukang danus itu belom sih, Fik?" Tanya Kino penasaran, ia mematikan handphonenya untuk mengambil jajanan diatas meja.
"Nama dia Rina kalo lo belon tau." Koreksi Fiko, tidak terima jika gadisnya disebut tukang danus.
Gadisnya? Jadian aja belom.
"Iya deh, itu maksud gue. Udah nembak Rina?" Ulang Kino.
"Udah."
"Terus?"
"Belom dijawab."
"Jangan nangis."
Fiko melirik sinis Arya yang menampilkan wajah menyebalkannya.
"Gatau deh, padahal temennya udah spill ke gue kalo dia suka sama gue."
"Terus kenapa belom dijawab?"
Kini Nava ikutan nimbrung, kepo juga kayaknya.
Kenapa cewek-cewek ribet banget sih? Katanya suka, pas ditembak malah nge-gantungin.
Kasian cowok jadi serba salah.
"Gue gapaham juga sih." Fiko memberi jeda untuk meminum minuman Nava.
Sialan.
"Dia bilang, dia gamau kalo gue suka balik sama dia. Gue keong banget sumpah, pamaksut jir?" Ujar Kino dengan bingung. "Ni hati gue, masa dia yang ngatur?" Lanjutnya.
Ketiga temannya ikut bingung sama cem-ceman Fiko.
"Kok ada sih cewek yang gamau disukain balik sama crush?" Tanya Kino.
"Soalnya mas Crush udah jadian sama mbak Joy."
Keempat lelaki itu menoleh kearah suara. Pemilik suara itu adalah Kanya.
"Beda cerita, Nya." Sahut Kino. Sedangkan yang lainnya diam menyimak karena tidak paham.
"Ohh kirain lagi bahas Crush ama Joy." Kanya mengangguk-angguk malu.
"Gue gapaham sumpah." Ujar Arya tiba-tiba.
"Wibu mana paham." Sindir Kino. Kanya tertawa mendengarnya. Sedangkan Arya memutar bola mata malas.
"Sialan."
Arya melihat orang yang berada disebelah Kanya. Ada Manda, dan Arka.
Manda yang eye contact dengan Arya pun langsung menaikkan alisnya dengan tujuan menyapa.
"Jajan apa?"
Suara Nava menarik perhatian sekitar. Khususnya Manda dan Arka.
"Lo tanya siapa goblog?" Fiko yang duduk disebelah Nava bertanya dengan kesal.
"Manda." Jawabnya.
Manda sedikit tersentak, "Gatau." Balasnya.
Ini Nava kenapa makin hari kesannya malah makin nekat buat publish hubungan mereka sih?
"Yaudah, jangan berdiri di tengah jalan kawan." Kata Arya sok akrab. "Mending join sama kita.
Manda, Kanya, dan Arka saling memandang satu sama lain untuk membuat keputusan.
Namun belum ada kesepakatan yang sempurna, Kanya udah ambil keputusan duluan.
"Boleh, join ya." Ujar Kanya dengan senyumannya.
Manda teriak dalam hati.
***
janlup v0te 🤫
KAMU SEDANG MEMBACA
With you
Teen Fiction16+ "Maaf buat kejadian malam itu." Manda menoleh, sedikit tidak percaya mendengar Nava mengucapkan kata maaf. Nava menghela nafas panjang, nunggu jawaban Manda butuh berapa lama sih? "Make it right. And you're mine, right now." Deg! "Kok gitu si...