"Gue dikasih mobil hanya karena nerima perjodohan?"
-Nava Ardinatama
...
Nava menghembuskan nafasnya, melihat dirinya di pantulan cermin yang cukup besar. Lalu terkekeh kecil.
Beberapa hari lalu saat Nava dan ketiga temannya sedang berada di kafe, tiba-tiba dia membanting handphone karena sebuah foto.
Dadanya berdegup panik, dan tanpa aba-aba ia langsung pergi meninggalkan kafe.
Flashback
"Astagaa kenapa harus pake foto mba Aya sih?! Kirain Ayah bakal jodohin Nava sama dia."
Mba Aya, salah satu teman arisan Bunda Nava yang sudah berstatus Janda. Namun status tidak menghilangkan popularitasnya, apalagi Mba Aya adalah Janda yang kaya.
"Itu akal-akalan Ayah kamu aja, Nav biar cepet pulang. Foto yang kemarin Bunda kirim juga sebenernya Ayah yang suruh." ujar Bunda sambil melirik kearah sang Ayah.
"Papa juga milih-milih kali kalo mau jodohin anak satu-satunya." sahut sang Ayah yang di balas tawaan oleh Bunda Nava.
Nava menghela nafas lega, "Syukur deh." Lelaki itu beranjak pergi ke kamar, namun tangannya di tahan oleh sang Ayah.
"Tapi kamu tetep di jodohin, Nav." ujar sang ayah, Nava mengerutkan keningnya.
"Siapa yang mau ajak kerjasama perusahaan emang, Yah? Temen Ayah kan anaknya udah pada abis di nikahin sama-"
"Kamu jangan gitu dong ngomongnya." potong sang Ayah, Bunda terkekeh kecil. "Ini emang persyaratan dari kakeknya kakek kamu—"
"Kakeknya aku, terus kakeknya kakek yang itu, terus yang disana, sampe kakeknya yang itu." kini bergantian, Nava yang memotong ucapan ayahnya.
"Yah pokoknya sampe kakek yang terdahulu deh. Istilahnya persyaratan turun temurun." ucap sang Ayah final. Nava hanya membalas dengan dehaman.
Tidak lama kemudian Bundanya mengarahkan layar handphonennya kedepan wajah Nava.
Deg.
Tiba-tiba jantung Nava berdegup tidak karuan. "M-maksudnya?" tanya Nava terbata-bata setelah melihat layar handphone sang Bunda. Disana ada foto Manda, perempuan yang belakangan ini ia stalk.
"Kamu bakal dijodohin sama dia, anaknya temen SMP Ayah."
Flashback off
Nava terkekeh kecil, lalu ia teringat kepada Manda.
KAMU SEDANG MEMBACA
With you
Teen Fiction16+ "Maaf buat kejadian malam itu." Manda menoleh, sedikit tidak percaya mendengar Nava mengucapkan kata maaf. Nava menghela nafas panjang, nunggu jawaban Manda butuh berapa lama sih? "Make it right. And you're mine, right now." Deg! "Kok gitu si...