File 7.2 Escape

1.5K 340 62
                                    

Untuk sementara mereka memulangkan para saksi, meski masing-masing dari mereka diikuti oleh dua orang petugas kepolisian. Biar bagaimanapun kecenderungan mereka sebagai pelaku tak bisa diabaikan, jadi tempat tinggal ketiga wanita yang masih berstatus saksi dalam kematian Yoon Bomi akan segera digeledah demi kepentingan penyelidikan.

Untungnya, mereka semua sepakat. Beberapa detektif polisi juga mengunjungi tempat kerja korban untuk memeriksa barang-barangnya, termasuk jejak digital dam history penelusuran internet dari komputer kantor Yoon Bomi.

"Miss Lily ikut kemana?"

Lisa menengok arloji ditangannya, berpikir sebentar sebelum menatap JK.

"Aku ada urusan pribadi, tolong gantikan aku untuk pergi ke kantor Yoon Bomi bersama sir V"

"T-Tapi"

"Thankyou JK!"

Wanita itu hanya mengayunkan tangan dan menurunkan kaca mobilnya, kemudian melaju kencang membelah jalanan. Yah... Meninggalkan JK yang melongo dengan ekspresi yang sangat tidak bersemangat.

Ketika Lisa bilang punya urusan pribadi, dia tidak pernah berbohong.

Suara decitan ban yang khas menggema ketika wanita itu mengerem mobilnya secara mendadak, ia menghela nafas berat. Lisa menatap gerbang besi disampingnya, kemudian wanita itu bergegas turun. Sebuah rumah berlantai dua dengan halaman sedang, dipenuhi pepohonan yang tampak asri.

Jika Woozi benar, maka disini tempatnya. Pintunya tidak dikunci, jadi setelah memarkirkan mobilnya Lisa langsung berjalan masuk ke halaman rumah tersebut.

Meski terlihat sepi, namun Lisa tau ada beberapa kamera pengawas yang tersedia disana. Wanita itu langsung menuju ke pintu rumah, menekan tombol kecil disisi interkom. Cukup lama ia menanti sampai seseorang bersuara dibalik interkomnya, sepertinya salah seorang pelayan di rumah ini.

'Dengan siapa, mohon maaf?'

"Lisa"

'Ye?'

"Tolong sampaikan pada nyonya Kim, Lalisa Park tetangga lamanya datang berkunjung"

Dan yah.. Tidak perlu waktu lama bagi pintu dihadapannya untuk terbuka, seorang pelayan wanita menyambutnya disana. Ia dipersilakan masuk, menyusuri bangunan bergaya eropa itu hingga kembali dihadapkan pada sebuah pintu berwarna cokelat.

"Tuan dan nyonya sudah menunggu anda"

Ia hanya mengangguk sekali, ketika pelayan itu membungkuk hormat sebelum membuka pintunya untuk Lisa.

"Sudah sangat lama, Lisa-ya"

Suara yang tak berubah, bahkan setelah waktu berlalu. Lisa tersenyum tipis, membungkuk sekali dan menerima pelukan hangat dari wanita itu. Meski tentu saja ada yang berbeda disana, wajah yang menua termakan usia dan ekspresi sedih yang tak dapat disembunyikan.

Mereka duduk bersama dan bercerita banyak hal, awalnya dikira Lisa tuan Kim takkan mengatakan apapun. Namun pria itu ikut terlarut dalam percakapan mereka, tentu saja keduanya sangat penasaran pada kehidupan Lisa saat ini atau apa yang wanita itu lakukan. Mengulang beberapa kenangan dimasa lalu, hingga pada saat mereka mempertanyakan alasan wanita itu datang berkunjung.

"Seperti yang anda ketahui, saya baru saja kembali dari Amerika dan bergabung dengan kepolisian Korea"

Kedua orang tua Hansung tampak bangga, mereka mengungkapkan betapa mereka tak menyangka Lisa akan sampai ke titik ini.

"Demi Hansung oppa, aku berniat mencari tahu beberapa hal tentang kasus lama itu"

"Hansung-ie... Benar..." Ibu Hansung tampak sedih, maniknya berkaca-kaca. Ia terlihat emosional, wanita itu berusaha menyeka air matanya. "Hansung-ie sangat menyukai Lisa..."

One Hell [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang