File 2.2 Curtain Call

3.8K 718 58
                                    

"Bagaimana Zi?"

"Sudah ditemukan, namun sulit menentukan titik aksesnya. Ini karena nomor itu tidak didaftarkan, sehingga informasi dari sumber jaringannya pun tak dapat dipastikan tingkat keakuratannya"

"Bagaimana dengan tim Lily, sudah ada kabar?"

"Belum, captain"

Suara Rosie yang menjawab pertanyaan S.Coups menarik perhatian keduanya, Woozi yang sedang sibuk dengan komputernya pun ikut berbalik menatap gadis itu. Ia datang dengan setumpuk dokumen, sebuah in-ear terpasang di telinganya, sepertinya sedang dalam mode panggilan.

"Dari bagian informatika, mereka bertanya apakah kita akan mengumumkan kasus ini ke media atau tidak"

"Belum, katakan jika kita belum merencanakan hal itu dan bermaksud menyelesaikannya secara diam-diam"

"Ne"

"Lalu, dimana tim mereka?"

"Di dalam mobil, JK menghubungiku tadi. Lily-san masih mendengarkan rekaman itu, katanya beliau menemukan kejanggalan"

Ada sesuatu, tapi apa..

Sesuatu yang berbeda, ia terus memejamkan matanya dan meresapi setiap goresan dan getaran dalam rekaman tersebut.

JK dan Loey duduk di kursi depan, tenggelam dalam keheningan saat satu-satunya wanita disana terus memejamkan mata di kursi belakang dengan headphone yang terpasang di kepalanya. Sedari tadi ketiganya hanya terus terdiam, tenggelam dalam keheningan di sudut parkiran basement gedung yang gelap dan sunyi.

Keduanya benar-benar mengunci mulut, bahkan nafas mereka nyaris tak terdengar. Hanya terus mengawasi sang atasan dari spion tengah, ekspresi wajah wanita bersurai emas itu tampak amat serius dengan kening yang berkerut dalam. Sepertinya ia sedang berpikir keras, dan tiba-tiba saja tubuh wanita itu tersentak.

Ketika sepasang amethyst nya terbuka, keduanya tahu jika wanita itu telah menemukan apa yang dicarinya.


"Ada panggilan dari Lily!"

"Oh! Mereka bergerak!"

Pandangan S.Coups terpecah antara Rosie yang berusaha menghubungkan panggilan ke ponsel sang pimpinan, dengan Woozi yang menampilkan ikon merah pergerakan mobil tim Lily dengan gps pada layar super besar di hadapannya. S.Coups memasang in-ear nya, siap menghubungkan panggilan dan memfokuskan pandangannya.

"Sambungkan padaku"

"Ye, captain"


"Ketika pertamakali mendengarnya, aku tau ada yang salah disana"

Pandangan Lily terus tertuju ke luar jendela mobil, membagi perhatian antara jalan yang mereka tempuh dan layar tablet yang menampilkan informasi denah kota Seoul. Panggilannya masih terhubung, dan berkat Woozi, panggilan Lily pada S.Coups terhubung pada seluruh anggota NCI.

'Apa maksudmu'

"Gema, tak ada gaung dalam gema suaranya. Seluruh anggota GTT, unit satu dan bagian patroli pergi ke kawasan industri namun kita salah menilai karena terkecoh oleh cerobong"

'Bagaimana bisa terkecoh oleh cerobong, gema apa yang kau maksud. Bukankah suara anak itu memang diucapkan dengan pelan? Itu akan menjelaskan segalanya jika kita memikirkan kemungkinan itu'

"Tapi captain, ada hal penting yang kudapatkan dari informasi yang baru saja kutelusuri. Kawasan industri Seoul terus mengalami pengembangan, dengan komponen dan kontruksi yang disesuaikan dengan kemajuan zaman. Setiap kawasan industri menggunakan beton berlapis baja pada cerobong asap industri, dengan afionisk. Sedangkan seperti yang anda ketahui, afionisk adalah alat filterisasi dan konversi asap limbah dengan prototype cerobong melalui metode listrik statis yang memanfaatkan arus searah pada silinder yang diberi muatan positif pada dindingnya untuk merubah limbah panas menjadi listrik"

One Hell [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang