File 8.2 Perfect Case

1.2K 328 119
                                    

"Astaga..."

Lalisa menutup wajahnya dengan kedua tangan, terlihat begitu frustasi dengan ekspresi suram yang kentara. Kenapa segalanya jadi serumit ini, cahaya Mentari dari jendela kaca yang memenuhi satu bagian dinding ruang keluarga kediaman Kim menyinari tubuh wanita itu.

Kedua orangtua Hansung yang duduk di hadapan sang wanita gemetar ketakutan, mereka bahkan menangis seakan penuh sesal. Tuan Kim merangkul istrinya yang terus terisak, meski pria itu tak mengatakan apapun namun tatapan matanya kosong memancarkan kehampaan. Ia tersenyum miris, kemudian dari belah bibirnya yang renta mengalun lemah sebaris kata.

"Padahal Hansung-ie sangat menyukai Lisa"

Sepasang manik itu mengawasi dalam diam, tangannya memegang Desert Eagle Mark VII Kaliber .44, Barel 10 Inci. sekedar berjaga. Kim Taehyung memilih turun dari mobilnya dan masuk ke taman keluarga Kim, mengawasi ketiga manusia tersebut dari luar kaca jendela. Emerald nya mengawasi ketika Lisa bangkit dari duduknya, kemudian mengambil langkah cepat saat manik keduanya bertemu.






"Seharusnya seperti ini kan?"

"Aih aku pusing!!!"

JK berdecak, mereka melakukan reka adegan tanpa saksi asli maupun pelaku. Hanya ada mereka dan beberapa petugas kepolisian disana. Rosie hanya tertawa melihat tingkah mereka, namun ekspresinya berubah ketika sang ketua memperlihatkan layar laptopnya -bersamaan dengan sebuah e-mail yang masuk.

"Hey lihat ini..."

"Miss Lily memiliki prestasi yang gemilang selama menuntut ilmu di Amerika, ia menghabiskan waktunya bersama psikiater selama dua tahun pertama kepindahannya dan memilih untuk home schooling. Tahun pertamanya di SMU menjadi tahun yang gemilang karena nilai akademis dan non-akademik nya yang seimbang, namun ia kurang bersosialisasi. Satu-satunya teman yang dimilikinya adalah Ennik Somi Douma, sekarang bekerja sebagai orang dalam pemerintahan bagian pertahanan data dan informasi negara. Selain itu, nihil"

"Tapi ketua, bukankah sir V bilang jika miss Lily pernah menjadi pasukan khusus?"

JK berpikir keras, mengusap dagunya sambil mencoba memikirkan berbagai kemungkinan saat Rosie berseru.

"Mungkinkah CIA? Sir V anggota FBI kan, awal pertemuan mereka tidak akur. Kudengar hubungan CIA dan FBI tak baik, dan miss Lily benar-benar tidak suka padanya"

"Bukankah itu hanya karena sir V terlalu mesum?"

JK menyikut Loey yang berujar singkat, namun Rosie hanya tersenyum canggung dan mengendikkan bahunya.

"Lebih lanjut tentang informasi ini, tidak ada hal lain yang bisa didapatkan selain... Oh... Saya mengambil beberapa keterangan dari teman-teman sekolahnya, Miss Lily benar-benar menonjol karena prestasi dan penampilan fisiknya. Namun ia sangat jarang bicara, miss Lily lebih sering menghabiskan waktunya di ruang komputer dan menggali informasi dari website berbahasa Korea, kemungkinan ini ada kaitannya dengan kasus yut. Sepertinya ia terus mengikuti perkembangan kasusnya selama ini"

"Satu lagi"

Sang ketua menghela nafas, ia menatap anggotanya satu per satu.

"Ternyata selama ini miss Lily tak pernah bersama dengan orangtuanya. Sejak masih di Korea, bahkan setelah pindah ke Amerika"

"Apa maksud anda?"

"Informasi yang kita dapatkan adalah miss Lily pindah bersama orangtuanya ke Amerika bukan? Namun yang sebenarnya terjadi adalah ayahnya sibuk menjalankan bisnisnya di Swiss, sedang ibunya adalah konsultan bisnis yang selalu berkeliling Asia. Miss Lily tinggal di Korea bersama seorang pengasuh, ibunya datang seminggu sekali. Sedangkan setelah pindah ke Amerika, miss Lily dimasukkan kedalam pusat kesehatan mental atas kehendak ayahnya. Orangtuanya hanya berkunjung sekali selama dia berada disana, setelah keluar dari pusat rehabilitasi dengan hasil medical check-up yang positif, miss Lily langsung didaftarkan pada Akademi SMU bersistem asrama"

One Hell [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang