File 8.3 Perfect Case

1.3K 344 181
                                    

"Ketua, entah kenapa saya merasa ada yang aneh..."

"Apa maksudmu Loey?"

Pria itu bungkam, ia menghela nafas. In-ear yang tersemat di telinganya terus menggaungkan informasi dan laporan terkini dari petugas patroli, mereka menyisir seluruh jalanan Seoul. Akan tetapi, tak ada yang menggunakan sirine. Mereka menggunakan mobil pribadi, ini untuk meminimalisir kebocoran informasi.

"Apa jenis senjata yang digunakan oleh sir V?"

S.Coups mengernyit, menemukan kejanggalan dalam pertanyaan anggotanya tersebut. Ia menghentikan pergerakan jemarinya di atas keyboard, sang ketua menatap nya penuh selidik.

"Kau tidak bermaksud untuk mencurigai sir V kan?"

"Kita harus memikirkan berbagai kemungkinan, ketua"

"Desert Eagle Mark VII Kaliber .44, Barel 10 Inci"

"Setipe dengan miss Lily, namun memiliki kaliber yang berbeda rupanya"

Chanyeol berpikir keras, sesuatu mengganggu pikirannya. Mereka bilang ia tak boleh berat sebelah, atau terpengaruh oleh perasaan pribadi. Memang, ia mengakui jika sulit untuk melihat miss Lily sebagai tersangka. Terlebih selama ini wanita itu telah berkontribusi terhadap berbagai kasus yang ditangani NCI, namun tetap saja.

"Kau ingat bagaimana miss Lily dapat menerka dengan tepat cara berpikir para psikopat itu, tentu kau pernah mendengarnya Loey... 'Untuk memahami pemikiran seorang psikopat adalah dengan berpikir seperti psikopat, tetapi hal itu bisa berarti orang itu sendiri merupakan seorang psikopat'. Kau tentu sering mendengar, bagaimana detektif polisi terlibat sebuah pembunuhan karena terpengaruh secara mental akibat terlalu mendalami pemahamannya pada karakteristik seorang psikopat"

'Kami menemukannya! Kendaraan miss Lily beserta Desert Eagle Mark VII Kaliber .41, Barel 6 Inci di mobilnya!!!'

"Baik, persempit wilayah pencarian. Petugas yang mencarinya harap tidak menunjukkan atribut kepolisian, jangan menarik perhatian!"

'Ketua, saya mendapatkan rekaman cctv-nya, kendaraan ini melaju tak berselang lama setelah waktu kejadian sir V yang tertembak'

Keduanya saling bertatapan kemudian sang ketua langsung bergegas, Chanyeol memilih tinggal di TKP. Bersama petugas lain yang tersisa, ia masih bersikeras tentang sesuatu yang terasa ganjil. Salah seorang petugas yang melintas dicekalnya, Chanyeol teringat sesuatu.

"Dimana para pekerja rumah ini? Tuan dan nyonya Kim juga"

"Mereka dibawa ke rumah sakit terdekat, sedangkan tuan dan nyonya Kim berada di bawah pengawasan petugas atas perintah sir V. Sepertinya beliau khawatir atas keselamatan keduanya, apalagi mereka tampak tertekan dan menolak untuk berbicara"

Sejujurnya ini semua semakin aneh semenjak miss Lily memutuskan untuk mendatangi kediaman keluarga Kim, entahlah seakan ada tuas yang telah ditarik untuk mengaktifkan segalanya. Pandangannya menelusuri segala arah, kemudian langkahnya menuju ke lantai dua bangunan tersebut. Ada ruang terbuka, teras, ruang televisi, dan ruang baca.

Di antara semuanya, hanya satu pintu ruangan yang berada di depan tangga yang terkunci. Anggap saja sedang melakukan penyelidikan, ia menarik nafas kuat sebelum menendang penuh pintu tersebut hingga menjeblak terbuka. Hanya sebuah kamar tidur, dengan desain dinamis yang terkesan comfy. Tak ada yang aneh, sejujurnya. Hingga Chanyeol menelusuri setiap sudut ruangan dan menemukan sebuah badge kepolisian di atas meja nakas disisi kasur, dengan sebaris nama yang membuatnya terbelalak.



One Hell [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang