File 5.3 Burn It All

2.3K 518 103
                                        

Lisa banting setir, memutar arah kembali ke SD Tosung. Awan pekat mengepul dari jendela dan bagian atap gedung, beberapa siswa berhamburan keluar gedung, Lisa memarkir kendaraannya dengan tergesa. Segera keluar dari mobil dan mendekati beberapa siswa yang lebih besar, mungkin mereka sudha ditingkat akhir.

"Dimana guru-guru kalian?!"

"Seonsaengnim sedang mengawal murid-murid tahun pertama sampai tahun keempat"

"Apa kalian melihat sesuatu? Sumber datangnya api?"

Bersamaan dengan anak lelaki yang berusaha menjelaskan situasinya pada Lily, suara dari in ear nya menyampaikan situasi para petugas yang kesulitan mencapai lokasi karena kepadatan lalu lintas. Lisa menggeram, berusaha mengatur para siswa agar berkumpul di tempat yang jauh dari bangunan.

Sial, ia tremor lagi. Berusaha menenangkan dirinya sendiri ketika seorang siswa perempuan terlihat keluar dari gedung diantara kepulan asap, wanita itu bergegas menghampiri sang gadis dengan botol air mineral ditangannya. Ia menumpahkan air mineral itu ke jaketnya, kemudian memakaikannya pada siswi yang segera diraihnya tersebut.

"Tolong, teman-teman ku, teman-teman ku"

"Apa yang terjadi?"

Ia berusaha menekan-nekan jaketnya yang basah ketubuh anak itu, berusaha membuat tubuhnya kembali lembab setelah hawa panas yang menyelimuti tubuhnya. Kemudian ia mengetahui, jika api berasal dari klinik disamping lab biologi di lantai dua. Ada seorang lelaki yang masuk kesana dan membawa alat-alat yang aneh.

Siapa lagi kalau bukan Ju Hakyeon.

Pemuda itu mengunci para siswa 5-F di lab bahasa, dan gadis kecil bernama Jo Yuri itu harus memanjat lewat jendela balkon bantuan teman-temannya agar dapat meminta tolong. Dia satu-satunya yang berhasil keluar karena tali gorden itu tersambar api dan mulai terbakar. Yuri bilang, dia melihat Hakyeon pergi ke lantai tiga gedung C. Yang mana area tersebut terdapat lab biologi dan ruang penyimpanan zat-zat kimia, itu sangat berbahaya.

"Ketua!"

"JK dimana yang lain?"

"Sulit sekali, benturan dua arus membuat mobil petugas tertahan. Ada yang mengutak-atik lampu penyebrangan, mereka mengacaukan lalu lintas! Tapi sir V segera menuju kemari bersama yang lain"

"Kau lari kesana, cari teman-teman mu dan jangan berpisah. Saat petugas yang lain tiba, jelaskan situasinya pada mereka. Kami akan mencoba menyelamatkan teman-temanmu"

JK mengangguk ketika Lily memberinya kode, keduanya bergegas menuju bangunan yang separuh terbakar. Suara sirine semakin dekat, semoga petugas dan pemadam dapat tiba tepat waktu. Jaket keduanya disiram dengan air, kemudian mereka menutupi kepala masing-masing dengan jaket yang basah itu. Setidaknya ini dapat sedikit membantu, udara panas dari asap dan api yang berkobar sangat berbahaya.

BRAKK

Langkah keduanya terhenti, plafon disisi koridor ambruk oleh jilatan api. Lily menghela nafas, menahan JK dan membimbingnya untuk mengambil langkah lain. Keduanya berburu dengan waktu, bahkan mereka naik tangga secepat kilat. Seakan melayang di atas anak tangga, ketika tiba diruangan yang dimaksud, hanya suara-suara lemah para murid yang terdengar.

Terlalu banyak asap, terlalu panas. Mereka mungkin lelah berteriak dan dehidrasi, sialnya Hakyeon tak hanya mengunci namun juga merantai pintu itu dan mengganjalnya dengan bangku. JK langsung menarik bangku itu dan membantingnya dengan keras, mendengar suara-suara itu membuat para siswa yang masih memiliki tenaga untuk mengintip dari jendela kelas yang terlalu tinggi.

"To..long! Po-polisi, tolong!"

"Katakan pada mereka untuk menjauhi pintu"

Pemuda itu melotot, JK langsung berseru kencang memperingati para murid untuk pergi ke sudut lain ruang kelas. Miss Lily mengeluarkan Beretta M9 dan mulai membidik, bersiap menarik pelatuknya ketika JK yang ikut menjauh berseru memberi aba-aba.

One Hell [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang