-Si Penduduk Pluto-
🌊🌊🌊
Aurora Abigail Anderson, tak ada yang special dari anak ini sebenarnya. Hanya salah satu siswi SMA Nectar yang tiba - tiba terlibat dengan dua manusia 'ribet', begitu kata Aurora.
Aurora atau yang biasa di panggil Ara ini adalah salah satu wujud dari anak Science yang SALAH jurusan.
Tak suka Biologi, Fisika, apa lagi Kimia. Ia juga salah satu bentukan anak Science yang membuat julukan jurusan terambis yang selama ini di pegang anak Science menjadi di ragukan oleh jurusan lain.
Kerjaannya hanya makan, tidur, lalu pulang saat di sekolah. Ia juga msuk dalam jajaran team anti keluar kelas, menurutnya berjalan ke kantin untuk menghilangkan rasa lapar sangat membuang tenagannya.
Maka dari itu ia lebih memilih untuk terus berada di dalam kelas sampai bell pulang berbunyi.
Menyalin PR teman, menyontek saat ujian, dan terlambat datang ke sekolah juga sudah menjadi hal rutin yang ia lakukan. Tapi. Ara gak sebandel itu kok.
Dia hanya terlalu malas untuk melakukan apapun. Ara sama kok seperti Siswi pada umumnya, yang akan takut jika di panggil ke ruang BK.
Sebenarnya, Ara itu tipikal cewe yang pemberani, bawel, asik, tapi malas bergaul. Ingat ya, malas, bukan sulit.
Menurutnya, proses berkenalan dengan orang baru sangatlah membuang energinya dan juga membosankan. Maka dari itu, jangan kaget jika teman dekatnya hanya itu itu saja.
Tapi ada satu hal kelebihan Ara, Seni. Ia sangat menyukai bidang kesenian. Mulai dari seni lukis, seni musik, seni tari. Hampir semua bidang kesenian ia tekuni.
"Permisi, Jean ya?" Tanya Ara dengan hati - hati.Jean yang meresa terpanggil langsung menoleh ke asal suara. Lalu menatap datar perempuan yang memanggilnya tadi.
"Jean, kan?" Tanya Ara lagi, untuk memastikan.
Masih dengan muka datarnya "siapa?" Tanya Jean.
"Eumm. Ini, Gue mau ngambil HP" jawab Ara menjelaskan tujuannya.
"Oh" Jawab Jean singkat, sambil memakai kaca mata renangnya. Setelah itu ia pergi begitu saja menuju balok start.
Ara hanya memasang wajah heran sambil menatap bingung cowo yang kini berjalan mebelakangi dirinya.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seseorang yang membuat Ara sedikit terkejut.
"Eh?"
Siapa lagi kalo bukan Rendy. Kayaknya sudah menjadi tugas laki - laki itu yah, untuk membantu orang-orang yang masih bingung untuk menghadapi Jean.
"Gue temennya Jean" jawab Rendy dengan santai saat mengerti ekspresi bingung yang dilontarkan Ara pada dirinya.
"Ohh. Ini, gue mau ngambil HP yang dia temuin kemaren"
Rendy mengangguk paham "Yaudah, Lo bisa tunggu di situ dulu. Nanti selesai latihan, Lo bisa minta balik HP Lo" katanya sambil menunjuk bangku tribun paling depan.
"Jadi gue harus nunggu dia selesai latihan???" Tanya Ara yang sedikit kesal, karna ia sangat malas untuk menunggu orang itu saat ini.
Rendy mengangguk "yuk" ajaknya untuk duduk di bangku tribun paling depan.
Ara hanya menghela nafas untuk meredam rasa kesalnya, lalu mengikuti teman Jean untuk duduk di bangku tribun paling depan.
Setelah itu, tak ada pembicaraan diantara mereka. Keduanya asik bermain ponsel masing - masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tebing Utara | Jeno
Fanfiction- Aurora Abigail - Semakin lama kamu mengenal ku, maka kamu akan semakin banyak melihat kekurangan di diri ku. Hidup ku pun terlalu rumit untuk di jelaskan, Jen. Dan kamu hanya punya dua pilihan. Menjadikannya alasan lalu pergi, atau menerima lalu...