29

251 39 2
                                    

-Hanya Pelampiasan Hati-

  

Karna sesungguhnya, penyembuh luka mu adalah dirimu sendiri, bukan orang lain.

  

  

🌊🌊🌊

  


Seorang pria berbadan besar menghampiri Helena yang saat ini sedang membaca naskah, untuk mempersiapkan adegan shooting malam ini.

"Kalian boleh keluar dulu" titah Helena pada staff yang membantu dirinya setiap shooting.

"Kemana Baby J??" Tanya wanita itu setelah para staff meninggalkan ruangan.

"Terjebak dalam misi Nyonya. Mungkin besok baru bisa menghadap pada anda"

Helena menatap dirinya melalui cermin besar di hadapannya. Berpikir sesaat sebelum memberikan perintah pada anak buahnya itu.

"Setelah shooting ini berakhir. Kita eksekusi" ucap Helena memberi perintah.

"T-tapi baby J akan—"

"Biarkan dia!" Potong wanita itu dengan sedikit berteriak.

"Aku rasa ada yang tidak beres dari Baby J. Biarkan dia menjalankan misinya"

"Biar kalian yang mengurus Jean" lanjut wanita itu yang hanya di balas anggukan paham oleh anak buahnya.

"Saya harap ini jadi misi terakhir kita. Bawa anak itu padaku empat hari dari sekarang"

Helena menatap bengis anak buahnya dari pantulan cermin. Sambil berkata,

"Siapkan orang - orang tambahan untuk mengepung anak itu. Jangan sampai membuat saya malu! Untuk yang kedua kalinya"

"Laksanakan Nyonya" ucap pria berbadan besar, sebelum hendak meninggalkan Bossnya seorang diri.

"Sebentar!" Cegat Helena yang langsung menoleh ke arah anak buahnya.

Wanita itu berdiri dari duduknya, lalu menghampiri pria itu, "dalam empat hari ini. Pikirkan bagaimana caranya bermain bersih!"

"Perketat penjagaan. Dan pastikan Dodit tidak mengetahui ini semua!"

  

  

🌊🌊🌊

  

  

Announcement: Dibawah ini adalah Flashback hingga akhir. Tidak author Italic, agar lebih nyaman di baca.

  

🌊🌊🌊

   

Flashback on

one year ago

  

Laki - laki yang baru saja menginjak bangku SMA itu berlari menuruni anak tangga di dalam rumahnya.

"Asikk rapih banget Lo. Mau fashion show dimana???"

Yang di tanya barusan tak berniat menjawab pertanyaan saudaranya. Karna ia yakin, pasti akan berujung menjadi sasaran empuk untuk meledek dirinya.

Tebing Utara | JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang