- Kita Kan Lagi Pacaran-
🌊🌊🌊
Ara menutup kedua telinganya rapat - rapat agar tidak mendengar cerocosan temannya yang nyaring itu, seperti ibu ibu komplek yang sedang bergosip.
"Lo dengerin gue gak sih Bii????"
"Enggak"
Dengan cepat, Laki - laki itu langsung melempar sebuah bantal tidur tepat di wajah Ara.
"Ih sakit!"
"Makannya dengerinnn"
Laki - laki yang sedang bersama Ara saat ini —Ale, akhirnya menghampiri perempuan itu yang tengah asik menonton Drama Korea di atas tempat tidur.
Ale mencubit pipi kiri Ara dengan gemas "Ciee masih ngambekk"
"Ish gak usah sentuh sentuh!" Ara segera menghempas jari jemari Ale yang menyentuh pipi mulusnya.
"Kan gue udah bilang. HP gue gak sengaja kecemplung di kolam ikan Bii. Makannya gak aktif pas Lo telfon waktu itu" Jelas Ale untuk kesekian kalinya, agar mendapatkan maaf dari temannya itu.
"Gak peduli. Mau kecebur kek, mau enggak kek, sama aja. Intinya Lo tega!"
"Lagian Lo kemana aja sih akhir - akhir ini. Udah lupa sama gue??" Celetuk Ara yang semakin menyindir pedas teman dekatnya itu.
Ale tersenyum geli melihat wajah perempuan disampingnya "Lucu dehh kalo lagi cemburuu"
"Dih. Siapa yang cemburu!"
"Bukan Lo Ra. Gebetan gue, cemburu sama Lo"
"LO PUNYA GEBETAN???"
Spontan laki - laki itu langsung tertawa lepas, lalu mengacak rambut Ara dengan gemas.
"Jangan serius - serius ah. Entar sakit kata Lo" Balas Ale sambil berjalan pelan menuju pintu kamar Ara.
Perempuan itu hanya berdecak sebal "Sekarang Lo mau kemana??"
"Pergi. Jangan skip makan siang Ra, udah gue siapin di meja makan. Sama ada cake dari Mamih, udah gue taro di kulkas. Terus juga jangan lupa-"
"Iyaiya! Kunci pintu, ngecek kompor, jangan boros listrik. Apalagi????"
Ale tersenyum kecil "Abis makan jangan lupa minum"
"Ish! Iyaiya. Lo mau kemana sih emang??"
"Jemput gebetan. Bayyyy" Balas Ale yang langsung menghilang dari balik pintu.
"IH GAK USAH BANYAK BERCANDA!"
"HAHA iya iya! Kalo ada apa apa telfon aja!" Seru Ale yang hanya terdengar suaranya, karena tubuhnya sudah hilang dari pandangan Ara.
"Lah bego. Padahal HPnya rusak jir" umpat Ara yang bermonolog ria.
Perempuan itu kembali sendirian di dalam rumah, yang terbilang cukup luas jika hanya diisi oleh dua orang. Tenang saja, ia sudah terbiasa dengan suasana hening dan sepi seperti ini kok.
Ayahnya memang super sibuk dengan pekerjaannya sebagai pengacara. Biasanya pukul sembilan malam sudah pulang. Namun terkadang, jika sedang banyak klien, Ayahnya itu bisa pulang hingga larut malam. Sekitar pukul 12 malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tebing Utara | Jeno
Hayran Kurgu- Aurora Abigail - Semakin lama kamu mengenal ku, maka kamu akan semakin banyak melihat kekurangan di diri ku. Hidup ku pun terlalu rumit untuk di jelaskan, Jen. Dan kamu hanya punya dua pilihan. Menjadikannya alasan lalu pergi, atau menerima lalu...