12

372 85 3
                                    

-Jadi Pacarnya Jean?!?-

🌊🌊🌊

58 missed call from /Gamya/

Sunday, 1 pm

'Aku di Jakarta, bisa ketemuan sebentar?'

Monday, 7 pm

'Aku pindah ke Jakarta, Jen'

Tuesday, 9 am

'Aku boleh ke rumah mu gak?'

Friday, 6 pm

'kamu sibuk ya? Aku telfon gak di angkat'

Saturday, 7 pm

'aku sudah dijalan menuju rumah mu, dirumah ada Ibun kan?'

Pesan terakhir yang muncul dari layar ponsel milik Jean sukses membuat sang empu segera bangkit dari tidurnya.

"Rek kamana Jen???"

Jean diam sesaat menatap seseorang yang bertanya pada dirinya.

"Pulang" balas Jean akhirnya.

"Kopinya??"

"Simpen dulu Kang" Balas Jean, pada Kang Dodit —pemilik bengkel dan warung kopi langganan Jean.

Dengan terburu - buru, Jean segera menuju kendaraan roda duanya yang terparkir di dalam bengkel milik Kang Dodit.

"Lo bongkar motor gue?!?" Teriak Jean tiba - tiba saat melihat motornya yang sudah terbelah - belah menjadi beberapa bagian.

Orang yang di teriaki oleh Jean hanya menatap polos sang pemilik motor "Kan tadi gue udah ijin. Terus Lo ngebolehin"

Jean mengacak rambutnya kasar "Pinjem motor Lo Je, nanti gue balik lagi"

Beje, orang yang sedang membongkar pasang motor Jean pun langsung melempar kunci motornya agar Jean dapat memakai kendaraannya.

"BENSINNYA MAU ABIS. ISI DULU EUY!!"

Teriak Beje saat Jean sudah berkendara keluar dari area bengkel.

Sesampainya di rumah.

Ada sebuah mobil asing yang terparkir rapih di depan rumahnya. 'Apa perempuan itu benar - benar datang?' bantinnya.

Dengan langkah pasti, Jean masuk kedalam rumahnya dan langsung memasuki area ruang tamu.

Dan benar saja. Perempuan itu benar - benar datang. Perempuan yang sama, yang terus menelfon Jean saat dirinya berada di Pacitan bersama Eric tempo hari.

Kini perempuan itu sedang duduk terdiam di sofa seorang diri, sambil memainkan smartphonenya.

Jean seketika terdiam kaku. Tubuhnya seperti diberi mantra yang biasanya di ucapkan oleh kakak sulungnya. Mantra yang mampu membuat seluruh tubuhnya tak bisa bergerak sedikitpun.

Perempuan itu, Gamya Anastasya. Perempuan yang berhasil menerbangkan hati seorang Jean Northcliffe, kala itu.

Namun, perempuan itu juga yang menjatuhkan hati Jean dari ketinggian beribu-ribu meter dan dengan kekuatan yang sangat dahsyat.

Dan membuat hati itu sudah tidak berbentuk lagi.

"Jen?"

Panggilan itu seketika membuyarkan lamunan Jean.

Setelah itu, tiba - tiba Eric datang dari dalam rumah dengan langkah terburu - buru lalu menarik paksa lengan Jean untuk menyeret kembarannya, menuju perkarangan rumah.

Tebing Utara | JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang