-Karna Dia, Lagi-
🌊🌊🌊
"Aurora Abigail!"
Aurora menghentikan langkahnya dan langsung memasang wajah sebal sekaligus pasrahnya.
"Keruangan Bapak sekarang!"
Ara menghela nafas berat untuk menyiapkan mentalnya. Setelah itu ia berjalan lemas menuju ruang BK.
"Bapak bosen ih liat kamu telat" Omel Pak Chad yang kini sudah duduk berhadapan dengan Ara di sofa Ruang BK.
"Saya gak bosen tapi Pak" Jawab Ara santai. Saking seringnya ia bermasalah dengan kehadiran, sampai sampai dapat berbicara santai dengan guru BK nya itu.
"Kamu harus bapak kasih hukuman yang lebih berat dari biasanya" Ucap Pak Chad.
"Oke Pak. Hari ini apa? Hormat bendera? Bersihin toilet? Potong rumput? Nyuci mobil sekolah? Atau bersihin Masjid?" Tanya Ara yang sudah hafal dengan hukuman yang akan diberikan guru BK nya itu.
"Enggak. Kamu gak akan kapok jika diberi hukuman seperti itu" Jawab Pak Chad sambil melipat kedua tangannya di dada.
Ara masih diam. Menunggu perkataan Pak Chad selanjutnya.
"Bapak perintahkan kamu untuk menjadi Kakak Penanggung Jawab pada kegiatan persami sekolah kita bulan depan" Ucap Pak Chan pada Ara yang kini sudah memasang wajah terkejut.
"Lohh Pak. Saya kan bukan anak OSIS. Bukan ketua Ekskul juga" Balas Ara beralasan.
SMA Nectar memang selalu mengadakan kegiatan persami setiap tahunnya untuk anak kelas 10. Dan akan di bantu oleh panitia-panitia yang berasal dari anak-anak kelas 11 juga 12.
"Iya saya tahu. Tapi khusus untuk kamu, saya kasih tiket gratis" Ucap Pak Chad yang tetap ingin Ara ikut kegiatan Persami tahun ini.
"Enggak Pak. Makasih. Tiket gratisnya kasih ke anak lain aja" Ara menggeleng kecil sambil tersenyum kikuk.
"Saya gak minta persetujuan kamu kok. Kan saya ngasih perintah" Balas Pak Chan yang hanya dibalas tatapan pasrah oleh Ara.
"Dengan kamu menjadi Kakak Penanggung Jawab. Itu akan melatih kedisiplinan kamu. Kamu juga akan belajar bertanggung jawab, mengatur dan menjaga adik kelas, juga bersosialisasi" Ucap Pak Chad memberi nasihat.
"Bapak liat liat temen kamu cuma Alia doang. Nahh siapa tau bakal nambah temen nanti setelah persami, yakann??" Tambah Pak Chad yang masih membujuk Ara agar dapat melakukan perintahnya dengan sepenuh hati.
Lagi lagi Ara masih diam tak ingin merespon. Namun wajahnya sedari tadi sudah kusut, karna ia sangat tak mau mengikuti kegiatan persami seperti itu.
"Ini surat perizinan orang tua. Berikan pada Ayahmu. Tapi bapak yakin sih Ayah kamu pasti ngizinin" Ucap Pak Chad.
Ara mengambil surat itu dengan pasrah "Liat aja nanti Pak. Siapa tau Ayah saya gak ngizinin"
Chad menggeleng kecil "Sudah sana, kembali ke kelas kamu"
🌊🌊🌊
Jean datang dengan tubuh lemas, berjalan menuju bangkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tebing Utara | Jeno
Fanfiction- Aurora Abigail - Semakin lama kamu mengenal ku, maka kamu akan semakin banyak melihat kekurangan di diri ku. Hidup ku pun terlalu rumit untuk di jelaskan, Jen. Dan kamu hanya punya dua pilihan. Menjadikannya alasan lalu pergi, atau menerima lalu...