35

166 35 3
                                    

Hari Ini UP chapter 34, 35 36

MOHON DIBACA LENGKAP!!

  

  

  

  🌊🌊🌊

  

  


-Pulang, Ke Mansion-

   

  

  🌊🌊🌊

  

  

  

"assalamualaikum"

Sebuah suara berat khas laki laki puber terdengar ke seluruh ruang tengah. Membuat Keyna, Shelgi dan Eric terkejut mendengarnya.

"JEN?!"

"ALHAMDULILLAH INGET JALAN PULANG!"

Eric dan Shelgi berlari kecil menghampiri adik bungsunya. Dua orang itu langsung memukul, mencubit, menjitak, menjambak dan masih banyak lagi yang mereka lakukan untuk melampiaskan rasa kesal pada adiknya itu.

Setelah puas menerima pukulan kecil dari dua kakaknya. Jean langsung menghampiri sang Ibunda yang masih terduduk di sofa.

Laki - laki itu bersimpuh, lalu memeluk hangat tubuh Keyna. Meletakkan kepalanya pada bahu Ibundanya, lalu memejamkan mata, menahan air mata yang ingin keluar dari matanya.

"Maafin Jean Bun.." ucap anak itu dengan pelan.

Keyna membalas pelukan anaknya. Mengeratkannya, untuk melepas rasa rindu dan khawatir yang ia rasakan beberapa hari ini.

Air matanya mulai mengalir, bersyukur, tuhan masih mengabulkan doanya selama ini. Untuk menjaga sang anak dimana pun Jean berada saat itu. Dan mengambalikan anak bungsunya dalam keadaan hidup dan sehat wal'afiat.

Jean menarik tubuhnya dari dekapan sang Ibunda. Menatap netra cinta pertamanya yang kini tengah mengusap lembut pipi kirinya.

"Kamu kemana Jen?" Tanya Keyna dengan lembut.

Anak itu malah menggeleng kecil, "Enggak kemana mana.."

Jean mengalihkan netranya, tak bisa mengungkapkan hal yang sejujurnya pada sang Ibunda.

"Jean cuma nenangin diri aja.." tambah anak itu.

Tiba tiba Keyna teringat akan suaminya, wanita itu langsung mengusap air mata di pipi.

"Ric, telfon Ayah! kabarin kalo Jean udah pulang" titah Keyna dengan terburu buru.

Shelgi mendekat ke arah Ibundanya, "Emang Ayah kemana Bun?? Kantor polisi??"

"Enggak. Bukan kantor polisi tapi—"

  

"Jean sudah pulang?!?"


    

Seluruh mata langsung tertuju ke arah pintu masuk, saat suara berat nan keras itu terdengar seperti menyetrum telinga mereka semua.

Tebing Utara | JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang