30

289 45 6
                                    

-Aku Mencari mu Aurora-

  

Recommendation: please listen, I love you so by the walters. at the ending chapter

  

🌊🌊🌊

  

  

"Atau udah naksir beneran??" Tebak Rendy lagi.

1

2

3

Tidak ada jawaban. Yang ditanya malah sibuk melamun ke arah depan, menatap tetangga depan rumah yang sedang menyuci mobil.

Laki - laki dengan rambut lurus sedikit gondrong itu langsung tertawa. Jean yang berada di sampingnya jadi menoleh ke arah Rendy.

"Lo gak bakal bisa boong sama gue Jen. Lo suka kan sama dia dari awal tuh anak nampar Lo??"

Jean memicingkan matanya, juga mengerutkan dahi tanpa membalas pertanyaan yang di berikan padanya.

"Geulis ya Jen??" Tanya Rendy lagi, sambil menaik turunkan alisnya.

Lawan bicara Rendy langsung menahan tawanya, lalu mengembalikan pandangan ke arah depan.

"Gak semua cowo mandang fisik Ren"

"Ck. Gausah munafik. Semua cowo pasti mandang fisik Jen. Nahh pas udah nyaman di mata, baru deh nyaman di hati"

"Secakep apapun cewe, kalo dia gak lulus tes kenyamanan hati. Cowo juga gak akan pertahanin" tambah Rendy sang pakar cinta.

"Terus?? Gue gak paham Ren alur omongan Lo. To the point aja"

Rendy langsung memutar matanya malas, "Kalo percintaan Lo sama Gamya belom kelar, Jangan mulai ke yang lain"

"Lo bukan Eric kan?? Yang cari pelampiasan buat lupain Gamya"

Jean malah menghela nafasnya kasar, "pagi pagi bahasannya udah berat banget sih Ren"

"Serah Lo deh. Batu kalo di kasih tau"

Sebenarnya, Jean sangat tidak suka di desak seperti ini. Kesannya Rendy terlalu terburu-buru memberi saran tentang percintaannya.

Padahal hatinya saja belum jelas. Ingin ia letakkan dimana.

Di satu sisi, ia sudah nyaman seperti ini dengan Ara. Berteman biasa, atau terkadang saling mendengarkan cerita satu sama lain.

Ada rasa nyaman saat bersama perempuan itu, walaupun masih belum jelas pada batas apa kenyamanan ini.

Jean tersenyum miring dengan masih melihat ke arah depan. Lalu memulai percakapan baru,

"Ara tuh beda sama Gamya, Ren"

"Iya. Gue juga bisa liat itu. Makannya Lo jangan macem - macem"

"Gamya itu lembut banget, rentan pecah.. kaya cangkir teh yang kalo di bawa kemana mana harus di lapisin bubble warp"

Rendy belum menanggapi, masih senantiasa mendengar cerita dari temannya.

"Tapi Aurora itu.. kaya, kaya apa ya? Kalo di perumpamain tuh"

"Kaya kelapa—"

"Kok kelapa??" Tanya Rendy akhirnya.

Jean tertawa kecil, yang sebenarnya anak itu masih sibuk dalam pikirannya sendiri.

Tebing Utara | JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang