13

365 81 4
                                    

-Drama Persami-

🌊🌊🌊

"Lhoo ada Ara juga?? Tante cuma bikin satu gelas nih"

Yuri datang memasuki ruang tamu sambil membawa segelas air dingin untuk disuguhkan pada Gamya.

"Ehh gapapa Tante. Ara gak lama kok, abis ini langsung pergi" Balas Ara sambil tersenyum ramah pada Yuri yang kini duduk disampingnya.

"Eh? Kok cepet banget??"

"Biasa Bun mau pergi berdua. Pasangan barlu emang masih anget. Bucin gitu dech" Justru Eric yang membalas pertanyaan Yuri, sambil meledek Ara yang masih amat sangat kebingungan.

Yuri menutup mulutnya terkejut "Kalian pacaran akhirnya???"

"Ibun udah curiga sih Ric, bakal kaya gini" Tambah Yuri yang malah ikut bergosip bersama Eric.

Ara hanya menghela nafas pelan. Benar-benar percuma sedari tadi ia sudah menggeleng kecil ke arah Eric, seperti tak ada gunanya.

Sementara Gamya sendiri masih terdiam sambil mencoba menyimak pembicaraan mereka.

"Enggak Tante, kita mau survey ke tempat perkemahan bareng yang lain" Jelas Ara akhirnya setelah Eric puas meledeki dirinya.

"Ahhh iya-iya kalian jadi PJK persami ya??" Balas Yuri sambil mengangguk paham.

Ara hanya membalas dengan senyum terpaksanya, karna sejujurnya, dirinya tengah menahan marah pada Eric yang masih asik tertawa kecil.

Tak lama dari itu, sebuah ide muncul dari pikiran Ara. Perempuan itu akhirnya izin untuk pergi ke toilet sebentar.

Namun saat ingin beranjak masuk kedalam rumah, Ara memberi kode pada Eric untuk menemui dirinya di dalam.



"Ini ada apaansih?!?" Omel Ara pada Eric, saat mereka berdua sudah tidak berada di sekitar ruang tamu.

Eric memajukan bibir bawahnya "maap Ra" Katanya dengan lesu.

Ara berdecak sebal "Jelasin yang bener!" Omelnya lagi.

Eric menghela nafasnya sebelum menjelaskan maksud dan tujuan dirinya bertingkah seperti tadi, saat dihadapan Gamya dan Ibundanya.

"Gamya itu mantannya Jean. Gue gak suka aja kalo dia balik ke kehidupan kita lagi" Jelas Eric yang memasang wajah sebal dan tak suka jika berlama-lama membahas tentang Gamya.

Ara menatap Eric tak percaya, lalu menepuk keningnya pelan "Jadi Lo bikin sandiwara gini cuma gara - gara Gamya itu mantannya Jean?!?"

Eric mengangguk pelan "Sorry Ra. Pas tadi gue ngintip kalian berdua dari jendela, tiba - tiba aja punya ide kaya gitu"

Jujur, Ara benar - benar kesal dengan perbuatan temannya itu. Jika Eric tidak memasang wajah melas seperti ini di hadapannya, sudah dipastikan Eric akan mendapatkan omelan yang panjang serta beribu cubitan dari Ara.

"Gue gak mau. Apa apaaan ini. Masa jadi pacarnya Jean. Ogah!" Protes Ara.

"Ha?? Siapa??"

Eric dan Ara langsung menoleh ke arah sumber suara saat mendengar suara Jean yang familiar.

Tanpa berlama-lama lagi, Eric langsung merangkul bahu kembarannya itu "Hehe gini Jen. Jangan marah yaa tapi" 

Eric memberikan senyum termanisnya pada Jean agar kembarannya itu tidak marah "Gue gak sengaja bilang kalo-"

Eric diam sebentar, saat melihat Jean yang menatap dirinya bingung.

"Kalo Ara itu pacar Lo"

"HAH?!?"

Tebing Utara | JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang