-Raja Neptunus VS Jean-
🌊🌊🌊
Jovan memasuki sebuah ruangan besar yang didominasi oleh warna coklat dan hitam. Di dalamnya, banyak sekali tumpukan buku tebal dan juga berbagai lukisan atau hiasan kuda putih dan kuda hitam.
Kini dirinya tengah memperhatikan sebuah figura besar yang terpajang di tengah tengah ruangan. Figura besar itu berisi lukisan Aurora saat kecil, yang digambar langsung oleh mantan istrinya —Helena Kiera.
/TokTok/
"Masuk" Ucap Jovan setelah mendengar pintu ruangannya diketuk dari luar sana.
Setelah itu, seorang Pria dewasa dan Perempuan muda masuk kedalam ruangan. Lalu menghampiri Jovan yang masih asik memandangi lukisan tadi.
"Saya mau lukisan ini di ganti" titah Jovan pada asisten pribadinya.
"Baik Pak. Ingin di ganti dengan apa?"
"Lukisan saya dan anak saya yang di gambar oleh Abigail"
"Baik akan segera saya ganti. Ada lagi yang bisa saya bantu pak?"
"Tidak. Anda boleh keluar. Tinggalkan kami berdua" titah Jovan pada asisten pribadinya.
Setelah itu, Pria dewasa tersebut meninggalkan Jovan dan seorang perempuan muda yang masih berada di dalam ruangan itu.
"Kamu mengkhawatirkannya?" Tanya Jovan tanpa melepaskan pandangannya pada lukisan itu sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana.
"Maaf Tuan. Jika saya tidak fokus saat menjalankan Misi" Ucap perempuan itu, menunduk hormat pada Jovan.
"Saya tidak pernah melarang kamu untuk melibatkan perasaan dalam Misi ini. Tapi saya yakin, kamu akan tahu konsekuensinya jika kamu ikut melibatkan hati"
Jovan membalikkan tubuhnya agar berhadapan dengan perempuan itu "Bagaimana keadaan dia?"
"Aman Tuan. Walaupun... keadaan Rendy lebih parah dari pada kejadian Jean saat di Halte kala itu" Jawab perempuan itu memberikan laporan.
Pria berumur itu menghela nafasnya kasar, ikut khawatir dengan keadaan Rendy yang sebelumnya memang bertemu bodyguard - bodyguard suruhan Helena.
"Bagaimana dengan buktinya?"
"Sudah aman di tangan saya Tuan. Video saat di halte, dan kejadian Rendy kemarin sudah saya simpan dengan aman"
Jovan mengangguk paham lalu berjalan menuju salah satu sofa yang berada di ruangan tersebut. Lalu mendudukinya dengan satu kaki bertumpu di kaki kanannya.
"Beberapa hari lalu, asisten saya memberi kabar bahwa Dodit menghubungi saya. Tapi karna kemarin saya ada rapat, jadi tak sempat mengangkat telfonnya. Kamu tahu kenapa??"
Perempuan itu sedikit ragu ingin membalas pertanyaan Jovan "Hmm.. sebenarnya, Tuan Dodit telah bertemu Nona Abigail di hari itu"
"KOK BISA?!?"
"M-maaf Tuan. Sepertinya Jean di perintahkan oleh Rendy agar membawa Nona Abigail ke BKD, agar tidak bertemu dengan Bodyguard Helena"
Pria itu mengusap wajahnya kasar "Kenapa harus BKD sih?!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tebing Utara | Jeno
Fanfiction- Aurora Abigail - Semakin lama kamu mengenal ku, maka kamu akan semakin banyak melihat kekurangan di diri ku. Hidup ku pun terlalu rumit untuk di jelaskan, Jen. Dan kamu hanya punya dua pilihan. Menjadikannya alasan lalu pergi, atau menerima lalu...