9

407 104 2
                                    

-Putri Keraton Jogja-



🌊🌊🌊



Setelah kejadian di lapangan upacara tempo hari, hubungan Renjun dan Alia menjadi semakin renggang. Entah kenapa Alia selalu menghindar saat akan berpapasan dengan Renjun dan Felix.

Ditambah Ara yang tak kunjung masuk sekolah, membuat keduanya terlihat seperti sedang melakukan perang dingin.

Dua hari setelah kejadian itu, akhirnya Ara kembali bersekolah. Sebenarnya Ara tak sakit, hanya sedang malas saja untuk bersekolah dan Ayahnya pun membolehkan.

"Ara!!"

Ara membalikkan tubuhnya ke arah belakang untuk mendapati seseorang yang baru saja memanggil namanya.

"Ihhhh Rennn!! Gue kangen banget lohhh sama Lo HAHAHA" Ucap Ara yang antusias saat melihat Renjun tengah berlari kecil untuk menghampiri dirinya.

"Serius Ra. Lo gak kenapa - kenapa kan???" Renjun langsung bertanya dengan wajah serius saat dirinya sudah berhadapan dengan Ara.

Ara malah tertawa. Renjun yang melihatnya tiba - tiba mengelus dada sambil menghela nafas beratnya.

"Gue gak papa lagiii" Balas Ara di sela - sela tawanya. Ia menganggap ekspresi Renjun saat ini sangat lucu.

Renjun berjalan mengikuti Ara yang malah kembali melanjutkan langkahnya melewati koridor kelas 11.

"Jadii kemaren Lo di apain?? Di culik kan?!"

Lagi - lagi Ara malah hanya tersenyum.

Renjun menghentikan langkah Ara dengan cara mencengkram pelan bahu Ara, lalu mengarahkan bahu itu agar berhadapan dengannya.

"Serius Ra"

Ara menghentikan langkahnya lalu melipat kedua tangannya di dada sambil menatap temannya itu.

"Jangan kasih tau siapa - siapa ya tapi??" Ucap Ara dengan pelan dan serius.

Spontan Renjun mendekatkan telinga kirinya pada wajah Ara. Agar dirinya dapat mendengar jelas perkataan temannya itu.

Cukup lama Renjun menunggu Ara berbicara. Sekitar 30 detik.

"Gue sebenernya putri yang kabur dari Keraton Jogja"

"Eh??"

Renjun menjauhkan wajahnya agar bisa menatap Ara dengan jelas.

"HAHAHAHA"

Lagi dan lagi Ara malah tertawa puas membuat Renjun memutar kedua bola matanya dan menatap sebal temannya itu.

"Serius Ra"

"Jangan serius - serius ah. Nanti sakit!" Ledek Ara yang masih saja tidak serius dalam pembicaraan ini.

Ara tertawa kecil saat melihat ekspresi Renjun yang semakin sebal seperti ingin marah pada dirinya "Gue gapapa Ren, Thanks ya udah khawatir sama gue. Yukk ah mending ke ruang OSIS sekarang, pasti udah di tungguin kita"

Setelahnya Ara hanya menarik pelan lengan Renjun untuk menggiring laki-laki itu menuju ruang OSIS.



🌊🌊🌊



"Lo sama Renjun berantem Al??"

Alia masih fokus pada laptop di hadapannya dan tidak berkutik sedikit pun.

Tebing Utara | JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang