I don't feel sorry for myself
Care if your hands touch somebody else
Wouldn't get jealous if you're happy
It's okay if you forget me
I don't feel empty now that you're gone
Does that mean it didn't mean nothing at all?
But I'll tell you what the worst is
It's the way it doesn't hurt
When I wish it didIt's OK If You Forget Me - Astrid S
_________________
_____
Di Sekolah semua orang menatapnya kaget, ini pertama kali Raga membonceng perempuan. Jadi mereka pasti sontak kaget, ternyata rumor yang dibuat Nakilla tidak bohong.
Nakilla merasa matanya memanas melihat kedekatan keduanya yang mulai dipublikasi, "Kil, gua yakin Jingga cuman pelampiasan" Matanya menatap bingung dengan ucapan sahabatnya.
"Kenapa lu yakin buat bilang begitu?! Emang Raga pernah deket sama siapa?" Tanya nya mendesak sahabatnya untuk menjawab, yang ditanya hanya bisa menatap Nakilla bingung.
"Gua ceritain tapi ga disini!"
Di ruang musik, Nakilla dan juga Joya Lain Marvella berdua membicarakan semua yang dialami Raga. Tatapan tidak percaya sama apa yang diceritakan Joya sangat terpancar dimatanya, "Lu tau darimana semuanya?"
Joya menghela nafas pelan, "Gua itu sepupunya tunangan kakaknya, nah Kak Hani itu dulunya emang sahabatan sama Kak Kin. Jadi dia ceritain semuanya ke gua, lagian waktu cewek yang dua sodara itu pergi. Kebetulan aja Jingga dateng"
"Pelampiasan?" Tanya Nakilla sambil tersenyum penuh kemenangan, dia boleh ditolak oleh Raga. Tapi dia tidak akan merasa sakit hati karena dirinya adalah pelampiasan.
"Jadi lu mending biasa aja! Lagian kemungkinan kalau Aurora balik pasti ke Raga bukan ke Kak Kin"
"Takdir yang membuat hubungan mu rusak Jingga, gua bahkan belum memulai apapun. Tapi semua berjalan sesuai dengan impianku HAHAHA" Joya menatap sahabatnya dan menjentikkan tangannya, untuk membuat sahabatnya tersadar.
"Lu jangan bengong ditempat beginian! Bahaya!"
"Siapa sih yang bengong! Pikiran gua ga kosong ya! Ayo ke kelas, info lu buat mood gua membaik Joya. Makasih sahabat terbaiku!!" Joya hanya mengangguk dan mendorong Nakilla yang ingin sok-sok an menciumnya.
"Gua masih normal ya!"
"Siapa juga yang udah menyimpang, bicth!!"
____
Di Kelas, Jeane terus menggoda Jingga untuk mengaku kalau dirinya baper. "Berisik deh! Gua ga baper!" Karena perasaan ini masih untuk orang yang sama. Hanya helaan nafas pelan, dan pikiran yang melayang. Melihat foto bahagia mantan kekasihnya dengan medusa sialan itu, "Ck, harusnya gua juga bahagia bukan?! Tapi hidup ini bukan perlombaan" Jeane menatap teman sebangku heran.
"Lu gapapa kan Ji?!"
"Gapapa kok!"
Pelajaran demi pelajaran di laluinya, tapi tetap saja pikirannya terus berkelana. Dirinya tidak bisa fokus, "Jingga! Ayo jelaskan apa yang Ibu bicarakan, daritadi Ibu perhatikan kamu tidak fokus dan gelisah"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Fanfiction•Tulislah kisah kita berdua, tentang pertemuan tak terduga hingga hatiku yang menuntunku padamu. Semoga takdir kali ini menyatukan kita dalam satu buku, bukan cerita yang tak pernah berakhir•