15 || Big Change

320 54 1
                                        



Gelap, di dalam tanya
Menyembunyikan rahasianya
Letih kehabisan kata
Dan kita pada akhirnya diam

Bunga, di bulan sepi
Jatuh terdampar
Tersasar

Monolog - Pamungkas

__________________

_____

Jingga yang dikenal dengan bad girl sekarang lebih sering menghabiskan waktu di Perpustakaan daripada di Rooftop untuk merokok. Banyak buku yang dia ingin pinjam, tapi dia menatap tumpukan buku dihadapannya itu ragu. "Gua bisa selesaiin ini semua?!" Tanya sambil menghela nafas panjang.

"Fighting, walaupun ga sanggup!"

Membawa banyak buku ke Kelas tentu membuat Jeane menertawakan dirinya, "Wtf! Seorang Jingga sekarang bawa buku sebanyak ini?! Mau taroh dimana? Tas lu aja cuman muat Hp, dompet sama power bank gini!"

"Shut up! Ini gua pegang, lagian kenapa sih lo?! Gua itu saingannya dunia bukan Indonesia" Jeane jadi memikirkan cita-citanya yang bisa masuk instagram Universitas Indonesia, dan menjadi sarjana manajemen.

"Gua pusing! Kenapa hidup ini berat!"

"Gua pernah bilang ke adek gua, berat karena kita anggap semua ini beban!"

"Gua ga suka belajar, tiba-tiba harus cinta sama buku?! Itu ga mungkin. Apa cita-cita gua yang ketinggian? Makanya gua ngerasa jadi beban"

"Kalau pendek itu lebih mirip sama makanan yang mau lu makan besok, pendek banget ampe tergapainya cepet"

"HUAAAAAA! Mau sukses biar mantan nyesel mutusin gua, abis itu gua dapet cowok lebih dari si mantan. Bangga banget gua nanti mamerinnya kalau begitu!"

"Terserah lu Jean!" Jingga hanya bisa menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang diinginkan Jeane, padahal jelas-jelas dia masih menginginkan Yoga.

"Ekhem!" Jeane menatap Raga ketus, makin lama dia makin risih. Walaupun memang tidak mendekatinya, tapi kan selalu muncul dihadapannya dan menganggu obrolannya dengan Jingga.

"Ngapain sih lo?! Jimmy noh ganjen banget! Lu juga mau kek dia, HAH?!" Raga mengangguk kupingnya mendengar teriakan cempreng dari Jeane.

"Kenapa sih lu repot banget, padahal gua mau ketemu Jingga bukan lo?!" Baru Jeane mau membalas ucapan Raga, tiba-tiba mantannya datang ke Kelasnya. Kok makin ganteng sih?! Jeane sadar dan menepis pujiannya kepada mantannya.

"Ji, ini! Semoga bisa sekampus. Bro gua balik, Jean gua ke Kelas dulu permisi" Kikuk mati gaya dan hanya terlihat seperti orang bodoh Jeane saat ini. Setelah Yoga pergi dia malah teriak-teriak tidak jelas, apalagi melihat formulir Universitas California, Berkeley.

"JI LU HARUS JANJI SAMA GUA! Jagain Yoga jangan sampe deket ama mba-mba bule kecentilan. Ga bisa gua ngebayanginnya HUAAAAAA"

Beda dengan Raga yang hanya bisa menatap bingung mau seneng atau sedih, dia tidak akan sebucin itu untuk mencari kuliah yang sama. Karena itulah, pasti mereka akan berpisah entah sampai kapan. "Berisik ya ampun! Gua mau belajar, bukan mau jagain jodoh orang" Jeane masih saja kepikaran dan kesel sendiri sama apa yanh dirinya bayangkan.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang