Kali ini kusadari aku telah jatuh cinta
Dari hatiku terdalam, sungguh aku cinta padamu
Cintaku bukanlah cinta biasa jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temaniku seumur hidupku
Terimalah pengakuanku percayalah kepadaku
Semua ini kulakukan karena (karena) kamu memang untukkuBukan Cinta Biasa - Rossa
_______________
_____
Flashback On
1 tahun lalu, sebelum pernikahan Jeane dan Gavin. Raga mengajak Jingga pergi ke wahana permainan layaknya dulu pertama kali mereka pergi, bedanya Jingga tidak lagi jadi gadis yang berlari kesana kemari seperti dulu.
"Ini buat lu!" Jingga menatap permen kapas berwarna pink dari Raga, begitu dia mau mengigitnya. Raga juga ikutan makan, jarang mereka begitu dekat. Membuat jantungnya berdekup kencang. "Makasih!" Ucapnya canggung.
Setelah selesai makan, Raga mengajak Jingga main Bom Bom Car. Keduanya menabrakan dengan kencang mobil mainan yang mereka kendarain. "Gua kejar Ji!" Jingga berusaha menghindar susah payah sambil terus tertawa.
"RAGAA!!!" Teriaknya kencang saat Raga berhasi menabrakan mobilnya ke mobil yang dia kendarai.
Selesai permainan, Jingga masih saja mengerecutkan bibirnya kesal. "Curang tau!" Raga gemas dan merangkul gadis cantik yang berada di sampingnya.
"Ga ada yang curang, itukan cuman permainan WKWK" Tetap saja Jingga tidak suka, dirinya masih saja kesal selama perjalanan. Apalagi dia tau, kalau jalan yang diambil Raga bukan ke rumahnya.
"Kita mau kemana?"
"Ke rumah"
"Rumah siapa sih?!" Tanya Jingga kesal, karena Raga malah tertawa. Seperti tidak serius, tapi masuk ke perumahan baru. Jingga makin penasaran, karena rumahnya bisa dibilang komplek elit.
Raga mengenggam tangan Jingga dan membuka pintu rumah baru dihadapannya, "Ini semua rumah masa depan kita, besok gua izin bawa lu ke sini!"
Chup
Kecupan pipi dari belakang mampu membuat Jingga menunduk malu, dia terharu melihat apa yang ada dihadapannya. Raga benar-benar melakukan apa yang dia bicarakan dulu?
"Hey jangan nangis!" Raga menghapus air mata Jingga, dan tiba-tiba gadis dihadapannya memeluknya erat.
"Aduh sayang! Kenapa nangis?!" Raga tertawa melihat wajah menggemaskan yang memerah padam, ditangkup wajah mungil Jingga dan ditatapnya lekat.
"Gua akan lakuin yang terbaik untuk kita, jadi ga usah khawatir!"
_____
Keesokan harinya, Ayah Julian pulang ke rumah setelah beberapa bulan keluar kota. Raga menepati janjinya lagi, dia meminta izin kepada Ayah Jingga untuk mengajak putrinya tinggal dirumahnya.
"Dia putri ku, kalau ada yang salah. Aku tidak akan segan membogemmu dengan tanganku ini. Lumayankan udah ga pernah nampar atau nampol orang WKWK"
Raga malah ikut tertawa, berbeda dengan Jingga yang menatap ngeri ke Ayah Julian.
1,5 tahun Raga lulus dari Queensland University of Technology (QUT) Australia. Raga bekerja 5 bulan disalah satu proyek besar, itulah yang membuatnya bisa membeli rumah yang lumayan mewah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Fanfiction•Tulislah kisah kita berdua, tentang pertemuan tak terduga hingga hatiku yang menuntunku padamu. Semoga takdir kali ini menyatukan kita dalam satu buku, bukan cerita yang tak pernah berakhir•