Kuharap disana kau bahagia
Ku harap kamu tak lupakanku
Andaikan ku bisa mengulang kembali
Masa indah bersamamuAku merindukanmu masih merindukanmu
Meski kini tlah jauh hatiku tetap untukmu
Aku rindu perhatianmu ketulusan dalam hatimu
Meski jarak memisahkan hatiku tetap untukmuTetap Untukmu - Anneth
________________
___
Setelah menyatakan perasaannya, Raga benar-benar mewujudkan apa yang dia katakan pada Jingga kemaren. Kalau dirinya akan terus berjuang, sampai Jingga melihat sendiri sebesar apa perasaannya. Setiap pulang sekolah Raga selalu mampir ke rumahnya, sampai Ayah Julian mengenal baik sosoknya. "Baik loh kak! Masa disia-siain sih modelan begini?! HAHAHAHA" Leander ikut mengompiri keadaan dengan berpihak kepada Ayahnya.
"Dia masih aja mikirin mantan, padahal—" Belum selesai menjelaskan, mulut lemes Leander sudah lebih dulu ditutup oleh Jingga yang menggelengkan kepalanya.
"Kenapa? Theo kan? Dia juga baik" Jingga maupun Leander hanya tertawa di dalam hatinya masing-masing, beda dengan Raga yang bingung dengan nama asing tersebut.
Di halaman belakang, hanya ada Lean dan juga Raga. "Kenapa mantannya? Kayak ada yang lu rahasiain berdua?" Leander tersontak kaget mendengar keingin tahuan orang disampingnya.
"Tanya aja sendiri, atau sampai dia sendiri yang ngomong. Kalau ga gitu, nanti dia marah ke gua HAHAHA"
"Dia masih suka ya?" Pertanyaan yang terdengar menyedihkan, Lean juga jadi tidak enak dengan Raga.
"Gua selama ini cuman nebak, dia ga pernah cerita apapun lagi. Coba tanya Chris" Christian menurut Lean orang yang tepat dimasa-masa genting, karena ponselnya selalu saja aktif 24 jam. Lihat sekarang Chris bahkan sudah membalas pesannya, "Dia juga ga pernah cerita ke Chris! Berarti emang dia masih bingung. Tapi harusnya dia ngasih tau seseorang sih kayak biasanya"
Berbeda dengan yang Jingga yang melakukan panggilan video kepada Rex dan juga Ysabelle, bayi itu sangat tampan. Mendengar pintu kamarnya dibuka oleh seseorang, Jingga langsung panik dan mematikan panggilan videonya. "Muka lu kayak habis ketauan nyolong tau ga?!"
"Mau ngapain sih?!"
"Raga mau pulang! Dia kan temen lu, temuin lah. Mau pamit dia" Begitu Jingga turun, dia melihat Ayahnya sangat dekat dengan Raga.
"Gua balik dulu ya Ji!"
"Oke, hati-hati di jalan"
Julian merangkul putrinya keluar rumah, sambil membisikan sesuatu. "Cuek banget kamu! HAHAHA" Jingga hanya tersenyum dan tidak membalas perkataan Ayahnya. Kemudian perusak suasana datang, siapa lagi kalau bukan Leander yang ingin berada ditengah mereka berdua.
"Masa aku ga diajak HAHAHA" Keduanya hanya menertawai Leander yang seperti anak kecil.
"Elah diledekin mulu capek banget!" Ucap Leander sambil naik ke atas dengan ambekannya, Jingga dan Ayahnya tidak peduli. Mereka masih terus menertawai bocah yang baru masuk SMA.
"Ji ikut Ayah!" Mereka berdua berada diruangan kerja Ayahnya, dan semua foto kecil dirinya dengan Bundanya terpampang disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Fanfiction•Tulislah kisah kita berdua, tentang pertemuan tak terduga hingga hatiku yang menuntunku padamu. Semoga takdir kali ini menyatukan kita dalam satu buku, bukan cerita yang tak pernah berakhir•