18 || A Secret

323 49 3
                                    





Walau ku tahu
Kau bukan untukku
Tapi tetap kau terindah
Cinta tak salah
Aku yang salah

Aku Yang Salah - Mahalini Raharja

________________

____

Hari kepulangan Aurora menjadi hari yang melegakan untuk Raga, kalau ditanya Kakaknya tau tidak. Pastinya iya, bahkan untuk pertama kalinya Hani bertemu dengan cinta pertama suaminya. "Udah! Gua ga akan bisa masuk Ra!" Tapi Aurora menggeleng dan menarik Raga masuk ke bandara.

"Mobil gua gimana Ra?!"

Sebuah gelang tiba-tiba terpasang ditangannya, "Ini gelang persahabatan!"

"Lucu ya Ga?!" Ucap Aurora yang memegang gelang itu, dan tidak pakai lama gadis cantik itu membelinya sepasang.

Raga tidak pernah mengira untuk dirinya, "Ini khusus buat lu! Semoga kita bisa ketemu lagi ya! Bye, makasih seminggunya!" Senyum cantik itu menjauh, ada perasaan tidak karuan di dalam diri Raga saat ini.

Tin tin tinnn

Raga menoleh dan melihat mobilnya menjadi penghalang orang-orang, dia menunduk sopan sebelum masuk ke mobil.

Tidak ada lagi yang akan bercerita disampingnya sambil tersenyum cerah, yang selalu mengatakan "Raga lu dengerin gua kan?! Kalau enggak ngeselin banget sih!" Ucap Aurora karena dirinya hanya datar mendengarkan semuanya, dan kemudian gadis cantik tersebut akan cemberut kesal.

"Cih!" Desisnya sambil mengemudi dipagi buta, tiba-tiba ada sebuah ide yang muncul di kepalanya. Buru-buru dia pulang bersiap diri menuju ke rumah Jingga, "Ma! Aku berangkat dulu!" Mamanya yang sibuk masak tentu hanya bisa menatap putranya tidak percaya, karena buru-buru banget.

Pas sekali Raga datang, Jingga keluar dari pager rumahnya dan menatap mobilnya datar.

Tok tok tok

"Ngapain lu kesini?!" Raga membuka kaca mobilnya dengan senyum jahil, "Jemput lu lah! Ayo cepetan!"

Jingga memasukkan mobilnya dan melihat ke dalam mobil Raga, "Ga ada siapa-siapa, ayo cepetan!"

Di jalan Jingga tidak sama sekali berbicara, padahal Raga terus menjelaskan gadis bernama Aurora. "Nih minum! Biar diem tuh mulut, ga capek emang?!" Jingga memberikan susu kotak ke arah mulut Raga, dan tentu senyum menghiasi wajah Raga.

"Makasih!"

"Gua juga mau ngomong gitu, makasih banyak!"

Brakk

Tidak marah, dan malah tersenyum. Itulah yang dilakukan Raga yang dulu es batu menjadi budak cinta kepada Jingga dan hanya kepadanya, Jeane bergidik ngeri melihat jagoan neon minum susu pink.

"Lucu banget sih! Badan keker begini minumnya pink WKWKWK" Raga melihat keadaan kelas yang menatapnya tertawa, dan Jingga dia bahkan tidak menatapnya.

"Diem! Gua juga manusia"

"Siapa yang bilang lu Spiderman boys?!" Satu kelas tertawa mendengar celetukan Jeane, dan kembali duduk ke tempat duduknya.

"Kenapa sih lu cemberut melulu?!"

Jingga menghela nafas pelan, menceritakan semuanya yang terjadi antara Yoga dan dirinya. Jeane mengangguk paham, sahabatnya masih memikirkan perasaannya dan untuk itu Jeane cukup bersyukur.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang