I thought that I've been hurt before
But no one's ever left me quite this sore
Your words cut deeper than a knife
Now I need someone to breathe me back to lifeStitches - Shawn Mendes
_________________
_____
Sebelum Raga turun, mobilnya sudah diberikan pukulan kencang. "TURUN GA LO!!" Mengamati wajah yang tidak asing di luar mobilnya, Raga hanya terkekeh dan hanya membuka kaca jendela mobilnya dengan santai.
"Mau gua ganti berapa?" Emosi Jingga meningkat mendengar ucapan angkuh dari Raga yang benar-benar hanya mau enaknya saja. Dia bahkan tidak meminta maaf, itulah yang membuat Jingga menatapnya kesal.
"Berapa sih harga diri lu?! Sini gua beli! Bukannya minta maaf malah songong! Gua bawa ke jalur hukum kayaknya seru. Lu akan ngerasa penting untuk minta maaf setelahnya." Baru saja Jingga ingin pergi.
Tangan Jingga lebih dulu ditahan oleh Raga, begitu Jingga ingin melepasnya ternyata tidak bisa. Tenaganya tidak sebanding dengan laki-laki, "Ck! Apa bedanya sekarang gua ama lu?!" Tanya ketus Raga dengan rahang yang mengeras dan pegangan tangannya yang mampu membuat Jingga meringis. Tapi Jingga menahannya, dan masih menunjukkan wajah tenang.
"LEPASIN GUA BAJINGAN! Gua ga butuh uang dari lu! Gua ternyata salah ngelakuin ini ke orang yang ga punya sopan santun kayak lu! Maaf juga kalau lu ngerasa takut, tapi gua ga ngerasa bersalah. Karena gua ga salah di sini!"
Raga hanya menatap Jingga yang pergi meninggalkannya, dan dia masih setia terdiam disana. Ucapan Jingga terus berputar dikepalanya, dia terbawa suasana saat hatinya juga tidak sedang baik-baik saja. Menendang ban mobilnya keras dan berteriak sendirian ditepi jalanan yang sepi, itulah yang Raga lakukan saat ini.
Di rumah Leander menatap mobilnya yang lumayan penyok akibat tabrakan tadi, dia menatap kakaknya tidak suka. "Should have asked for compensation, if it is now like this. Who wants to pay? Dad won't be able to help." Leander hanya bisa menunjukkan wajah kesal dan bingung.
"I'll take it to a car repair shop, you don't have to worry about that!" Jingga meninggalkan Leander yang masih menatapnya tidak percaya, di kamar Jingga memijat kepalanya yang pusing.
Dia mengecek tabungannya yang selama ini dia kumpulin, "Sayang banget ya ampun!" Tapi dia berfikir kalau misalnya dia bekerja part time disini pasti susah. Tidak seperti di USA.
Christian
Aku mendengar kalian ditabrak orang, dan dia tidak bertanggung jawab?
Hmm, kenapa bocah itu memberitahumu!
HAHAHAHA
Dia adikku Ji, bukan adikmu.Terserah kau Chris
Aku akan suruh bengkel langgananku membawa mobilmu besok
Baiklah, kau harus memberitahu berapa bayarannya Chris!
Okay, good night Ji!
Too
Read
Menatap langit-langit kamar seperti meminta keajaiban yang tidak mungkin terjadi, "Berapa habisnya, ARGGHHHH!" Teriaknya sambil menghentakkan kakinya ditempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Fanfiction•Tulislah kisah kita berdua, tentang pertemuan tak terduga hingga hatiku yang menuntunku padamu. Semoga takdir kali ini menyatukan kita dalam satu buku, bukan cerita yang tak pernah berakhir•