31 || De Javu

297 29 7
                                    




Before you found someone more exciting
The next second, you were gone
And you left me there cryin', wonderin' what I did wrong
And you always say I'm never satisfied
But I don't think that's true
'Cause all I ever wanted was to be enough

Enough for you - Olivia Rodrigo

________________

_____


1 Tahun Kemudian

Dipernikahan Jeane, Jingga mendapatkan bunga tanpa berjuang seperti yang lain dan tentu mendapat tatapan mengejek dari Jeane dari pelaminan.

"Nih!" Raga tertawa mendapat bunga bucket yang didapatkan Jingga, malah diberikan kepadanya.

"Kode tuh Ga!" Bisik Yoga sambil terkekeh, tapi malah mendapat tatapa tajam dari Jingga.

"Gua bakal nikahin lu, tanpa bunga dari Jeane juga WKWKK" Bisikan yang membuat Jingga risih, apalagi banyak orang yang menatap mereka berdua. Membuatnya berbalik, dan memegang rahang tegas milik Raga. Semua gadis yang menatap Raga menatap dirinya kesal, dan Jingga hanya tersenyum kemenangan. "Gua tunggu!" Ucapnya kemudian pergi, menemui teman-teman SMA nya.

____

Raga bebas setelah memutuskan bekerja, dia sering main ke Club karena ajakan setan berbentuk manusia yang bernama Jimmy. "Uhuy mantep banget gila!" Ucap Jimmy sambil membentuk badan penari club dengan tangannya.

Dan berakhir sahabatnya itu pergi bersama jalang, dan tidak perlu ditunggu. Karena mungkin, Jimmy akan pulang besok pagi.

Grep

"Tunggu sebentar, boleh aku tau namamu?!" Tentu Raga menepis tangan wanita di depannya, dan pergi begitu saja. Tapi sepertinya wanita itu tidak menyerah secepat yang dia bayangkan.

"Bolehkah?!" Raga adalah laki-laki normal yang akan menanggapi semua rangsangan wanita dengan pakaian sexy di depannya, tapi setelah sadar dia malah ditarik ke dalam oleh jalang di depannya.

Chup

Wanita itu dengan agresif memimpin semua permainan yang ada, mencium Raga kasar. "Ekhm" Desahnya yang membuat Raga makin menggila dengan semua kesalahan yang dibuatnya.

Brakk

Di dorong kasar wanita itu ke belakang, dia tiba-tiba membayangkan Jingga yang menunggunya di rumah.

Membereskan pakaiannya, Raga dengan kewarasan yang kembali ke dalam dirinya. Berhasil membawa mobil pulang ke rumah yang dia beli 2 tahun lalu, benar saja Jingga duduk di meja makan sambil menegak kopi. "Kenapa belum tidur?" Jingga tersenyum ke arahnya.

"Ga bisa tidur!" Raga selalu sedih saat menatap Jingga, gadis itu tidak pernah mengikut campurkan kehidupannya dan tidak pernah membuatnya seolah miliknya. Kadang dia ingin lebih, tapi dengan sikap itu. Raga jadi tidak perlu berbohong dengan mengatakan hal lain, padahal dia habis dari club.

"Apa pekerjaanmu sulit?!"

"Sedikit sih, tapi tidak membuatku frustasi WKWK"

Jingga menghirup parfum perempuan di jaket Raga, dia hanya tersenyum miris dan memilih pergi dari dapur. "Aku mengantuk! Maaf aku tidak bisa menemanimu. Selamat malam!"

Grep

Raga menahan tangan Jingga yang akan pergi, dan mendekatkan wajahnya ke gadis kesayangannya. Tapi sayangnya, Jingga menolaknya sambil memegang rahangnya. "Kau harus tidur, besok kau bisa terlambat. Selamat malam!"

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang