Part 14

6.1K 685 72
                                    

"Mau apa lo?"

Ketika di tengah perjalanan sehabis mengantar Vania, Raka di hadang oleh kumpulan anak Revlas. Sebenarnya ia berniat untuk langsung pulang ke apartemen nya. Namun pikiran Raka berubah, dirinya membawa menuju markas kesayangannya.

Alex, selaku ketua geng Revlas itu membuka helmnya dan turun dari atas motornya.

"Jauhin Vania."

Raka mengerutkan keningnya, "Siapa lo nyuruh-nyuruh gue."

Alex terkekeh sinis, "Dia punya gue."

Raka mencabut kunci motornya dan memasukkan ke dalam saku celananya. Lalu cowok itu turun dari atas motornya, "Jangan mimpi."

Alex menatap Raka tajam, "Lo yang jangan mimpi anjing! Vania lebih dulu kenal gue di banding lo! Dia punya gue!" Tekan Alex.

"Oh." Jawab Raka singkat.

"Apa maksud lo deketin Vania?" Tanya Alex yang berusaha menahan emosi nya.

"Dia babu gue, ngapain gue deketin cewek kayak dia?"

Jawaban Raka membuat Alex naik darah.

Bugh

"Bangsat lo ya! Vania orang baik, ngapain lo jadiin babu bangsat!"

Raka mengusap sudut bibirnya yang sedikit ngilu akibat mendapat bogem dari Alex.

"Suka-suka gue lah ngapa lo yang sewot." Jawab Raka santai.

"Lo jauhin dia anjing! Vania perempuan istimewa di mata gue. Lo gak boleh jadiin dia babu!"

Raka mengedikkan bahunya acuh, "Istimewa di mata lo kan? Di mata gue, gak sama sekali."

"Brengsek! Gini ternyata kelakuan ketua sama cewe? Cih!"

Raka mengeraskan rahangnya, "Gak usah bawa-bawa ketua nyet! Lo kalo suka sama Vania yaudah, gak ada urusan sama gue!"

"Tapi perlu lo inget, kalo suatu saat nanti Vania akan jadi milik gue!" Lanjut Raka dengan smirk nya.

"Bangsat!"

Bugh

Ketika Alex ingin kembali melayangkan pukulannya pada sudut bibir Raka, tangannya lebih dulu di tahan dan di pelintir ke belakang oleh Raka.

"Lo denger gue Alex. Vania gak akan menjadi milik lo." Ujar Raka penuh penekanan di setiap katanya.

"Tapi kenapa lo jadiin dia babu anjing! Gue gak terima!"

Krek! Bugh!

Raka menarik tangan Alex ke samping hingga membuat bunyi retakan dan menendang perut Alex hingga ia terjatuh di atas tanah.

"Gue punya cara tersendiri. Dan lo gak perlu tahu!" Jawab Raka dengan tatapan tak bisa di artikan.

Bugh

"Lawan kita kalo berani!"

Raka mendapat pukulan di tulang pipinya. Ya, Daniel yang melakukannya.

"Mana yang mau gue patahin?" Tanya Raka.

"Jagoan man-"

Bugh

Ucapan Dika terpotong ketika Raka memberikan pukulan keras tepat di hidungnya.

"Bangsat lo!"

Sebelum Yadi mendaratkan pukulannya pada wajah Raka, cowok itu lebih dulu menahan tangan musuhnya. Raka memutar tangan Yadi kebelakang dan memelintirnya. Lagi dan lagi, bunyi retakan tulang terdengar kembali.

GRAVENTAS (OTW END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang