Part 23

5.9K 712 88
                                    

"Alhamdulillah operasi pasien berjalan dengan lancar. Kita hanya menunggu satu jam agar pasien kembali sadar." Ujar Dr. Johanes yang baru saja keluar dari ruang operasi.

Di depan ruang operasi sudah ada Miko, Farhan, dan Bunga. Selama operasi berjalan, mereka tak henti-hentinya berdoa meminta agar teman nya selamat dan kembali sehat.

"Jadi aku boleh masuk gak dok?" Tanya Bunga dengan puppy eyes nya.

"Biarkan pasien berada di dalam dulu. Kalian tidak boleh masuk sebelum pasien tersadar. Saya harap kalian mengerti. Saya pamit, permisi." Jawab Dr. Johanes.

"Terimakasih dok." Sahut Miko yang di angguki Dr. Johanes.

Bunga menatap Miko dengan puppy eyes dan bibir di tekuk. Hal itu membuat Miko terkekeh karena merasa bahwa perempuan itu sangat menggemaskan.

Miko mengelus rambut Bunga lalu mencium puncak kepalanya.

"Sabar ya cantik, Gibran gpp kok. Kita berdoa aja ya." Ujar Miko.

Bunga mengangguk lucu, "Mau peluk Miko boleh?"

Miko terkekeh geli lalu menarik tubuh Bunga ke dalam pelukannya, "Gpp peluk aja Bung gak usah izin." Bisik Miko.

"Tapi kalo sama Gibran harus izin dulu tau." Adu Bunga polos.

Miko sedikit merenggangkan pelukannya, "Masa?"

"Ish Miko gak percaya?"

"Percaya gak ya?" Ledek Miko.

Bunga menghentakkan kakinya kesal, "Miko mah gitu. Udah deh, Bunga marah aja sama Miko! Bunga gak mau peluk Miko lagi!" Kesal Bunga yang langsung melepaska pelukannya dan bergeser sedikit menjauh dari Miko. Cowok itu tertawa lagi melihat tingkah Bunga yang sangat menggemaskan.

"Ya elah di sini masih ada orang kali." Celetuk Farhan.

Bunga menatap Farhan sangar, "Yang bilang Aan monyet siapa?" Sahut Bunga yang membuat Farhan mendelik tak terima. Miko yang mendengar itu tertawa kencang.

Bunga biasa memanggil Farhan dengan sebutan 'Aan'. Katanya sih lebih lucu aja wkwk.

"Heh anak kecil! Emang lo tau bentuk monyet kayak gimana?"

"Lah itu yang ngomong bukannya monyet?" Tanya Bunga sangat polos.

"Kok lo malah nyolot sih Bung. Mau gue ciu-"

"Jangan macem-macem lo anjing!" Potong Miko menatap Farhan tajam.

"Abisnya dia nyolot tapi lucu bangsat!"

Miko menabok mulut Farhan, "Jangan ngomong kasar depan Bunga nyet!"

"Lah barusan lo ngomong nyet sat!"

"Gak us-"

"Udah-udah ish kalian kenapa jadi ribut sih. Bunga masih marah ya sama Miko." Relai Bunga.

"Maafin Miko ya Bung." Bujuk Miko seraya mendekat ke arah Bunga.

Farhan yang melihat itu mengelus dada sabar, "Nasib gue gini amat sih."

"Gak mau. Miko tau gak sih? Bunga itu kesel banget sama Miko! Kenapa kalau Bunga marah, Miko selalu ketawa. Emang Miko pikir Bunga lagi ngelawak?!"

"Iya cantik, gue minta maaf ya. Abisnya lo lucu sih jadinya gue ketawa deh." Jawab Miko.

Bunga membuang mukanya. Ia malas melihat wajah Miko yang sangat melas itu.

"Beli es krim mau?" Pancing Miko.

Bunga yang mendengar itu menolehkan kepalanya semangat menatap Miko. Tak lama kemudian, ia menganggukan kepalanya gemas.

"Mau! Bunga mau es krim rasa cokelat sama strawberry!" Ujar Bunga dengan mata berbinar.

GRAVENTAS (OTW END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang