"Yah kan bang, gue telat gara-gara lo!"
Ya, Vania telat datang ke sekolah di karenakan harus mengantarkan Arka ke kantor ayahnya untuk memberi berkas yang tertinggal.
"Ya maaf Van, manjat aja sono." Jawab Arka yang membuat Vania menatapnya tajam
Oke, Arka Adijaya itu abangnya Vania. Arka tergolong cowok hits dan tampan. Pesona nya sangat sempurna, bak pangeran surga. Pasalnya, Arka juga termasuk CEO muda yang memiliki banyak kemampuan. Tak sedikit kaum wanita yang tertarik dengannya. Namun Arka tetaplah Arka. Dirinya selalu staycool di depan para wanita, terlebih jika berada di kantor. Semua orang takut dengan tatapan tajam Arka. Segitu dulu deh penjelasannya wkwk. Lanjottt..
"Abang duluan Van, soalnya ada meeting pagi ini. Bye cantik!" Setelah mengatakan itu, Vania mendengus kesal.
"Gimana cara masuknya nih." Gumamnya.
Vania menengok ke kanan dan kiri, namun tidak menemukan satu orang pun. Bahkan satpam nya tidak ada di pos dekat pagar itu.
Brum
Vania menolehkan kepalanya ketika mendengar suara deru motor seseorang. Matanya menatap seorang cowok dengan motor ninja merahnya.
Ketika cowok itu membuka helm nya, mata Vania langsung melotot. Ia pernah melihat cowok itu, tapi di mana ya. Vania menepuk-nepuk kepalanya untuk berusaha mengingat wajah itu. Dan--
"Lo-"
Ya, Raka lah cowok yang berada di atas motor itu.
Raka turun dari motornya, dan menatap Vania datar.
"Lo yang kemarin gak tanggung jawab itu kan?" Tanya Vania dengan tatapan menyelidik.
Raka menaikkan sebelah alisnya, "Gue bikin lo hamil?" Bukannya menjawab, Raka malah balik nanya yang membuat mata Vania membola.
"Enak aja lo! Lo yang kemarin nabrak gue di depan perpus kan?! Ngaku lo! Dasar cowok gak tau diri." Ujar Vaia kesal.
Raka yang dikatain seperti itu pun menatap tajam Vania, "Lo yang nabrak."
"Jelas-jelas lo yang nabrak! Mau gue congkel mata lo!"
Raka tersenyum miring, "Coba aja kalo bisa. Yang ada tangan lo gue patahin duluan."
Bulu kudu Vania merinding. Ngeri banget nih orang, padahal kan gue cuma becanda.
"Masuk." Ujar Raka membuyarkan ketakutan Vania.
Vania mengerutkan keningnya, "Orang di gembok. Buta mata lo?"
Raka berjalan ke arah gerbang, lalu tangannya terjulur ke dalam untuk memeriksa apakah benar yang di katakan cewek itu.
Tiba-tiba gerbang sekolah terbuka lebar akibat dorongan Raka. Vania yang menatap itu kaget.
"Kok kebuka sih? Kan di gembok tadi." Tanya nya sambil menatap Raka.
"Bodoh."
"Heh lo tuh ya, kayaknya gak suk-"
"KALIAN NGAPAIN DISANA?! KALIAN MAU BOLOS YA? CEPAT MASUK!"
![](https://img.wattpad.com/cover/272302404-288-k752327.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVENTAS (OTW END)
Teen Fiction"Darah di balas darah, nyawa di balas nyawa! Sampai kapan pun, Graventas tidak bisa di kalahkan!" -Raka Williams. "Siapa pun yang bangunin singa tidur, detik itu juga nyawa taruhannya!" -Samuel Louis. • • "Lo harus janji, kalo lo gak akan berpaling...