Part 24

5.7K 710 172
                                        

Assalamualaikum guys!
Apa kabar nih?

Aku cuma mau bilang TERIMAKASIH SEBANYAK-BANYAKNYA untuk kalian yg udah mau baca cerita aku🖤!

Thank you banget buat 100K Readersnya! Dan maap banget kalo cerita aku banyak typonya, toxic, juga gak jelas.

Setiap manusia pasti punya salah, apalagi ini cerita pertama aku yg sampai 100k readers. Aku sedikit gak percaya sih kalo cerita ini sampai tembus readers yg dibilang banyak ya. Biasanya paling cuma 1,5 readers yg aku dapet. Tapi ini...

Aku sayang banget sama kalian yg udah mau baca cerita ini. Buat kalian yg udah dukung dan semangatin aku, makasih banget. Aku harap kalian bisa jadi pembaca setia, juga bisa ingetin aku kalo salah atau apalah itu xixi.

Disini aku juga mau bilang, aku nulis cerita ini murni hasil pemikiran aku sendiri. Jadi aku harap gak ada yg copas cerita aku, atau copas cover cerita aku. Mungkin yg baca ini juga ada author wattpad kayak aku, kalian tau kan gimana rasanya kalo karya kalian di copas sama orang lain?

Oke itu aja yg bisa aku sampaikan ke kalian, kurang lebihnya aku mohon maaf. Kalo ada salah kata juga mohon maaf ya.

Sekali lagi, aku ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya untuk 100K readers yg aku dapet! Love u guys🖤!

Lanjut...




______________________________________

"RAKA!"

Raka yang sedang belajar kimia di ruang tamu menolehkan kepalanya kaget. Ada apa papahnya itu datang ke apartemennya? Raka melihat wajah Adam memerah dengan tangan terkepal erat.

"Enak ya kamu disini santai-santai! Kamu itu memang tidak pantas hidup Raka! Kamu itu cowok! Mana tanggung jawabmu!" Semprot Adam.

Raka menutup bukunya dan berdiri menatap papahnya itu.

"Maksudnya apa?" Tanya nya sengit.

"Kamu yang menabrak mamah mu kan?!"

Raka terkekeh sinis, "Gue gak punya mamah. Gue punya nya bunda! Dan bunda gue dibunuh sama anak tiri lo tuan Adam!" Jawab Raka yang membuat Adam membelalakkan matanya.

"Siapa yang kamu maksud sudah membunuh Maudy?! Sudah jelas yang bunuh bunda mu itu anaknya sendiri! Kamu yang sudah bunuh Maudy Raka! Kamu yang sudah membunuh isteri saya!" Emosi Adam memuncak dengan menatap Raka tajam.

Raka menggelengkan kepalanya, "Lo masih aja nuduh gue? Kapan mata dan hati lo itu terbuka?! Cuma gara-gara jalang itu lo jadi nyalahin gue!"

"Apa kamu tidak bisa bersikap sopan layaknya seorang anak pada papahnya!" Bentak Adam.

Raka menatap papahnya dengan smirknya, "Lo sopan gak sama gue! Lo aja nuduh gue sebagai pembunuh! Sebulan lagi, gue akan kasih rekaman cctv dimana bunda gue dibunuh! Dimana anak tiri dan jalang lo itu yang udah bunuh bunda gue!"

Adam mengambil vas bunga yang ada di meja ruang tamu, ia pun membanting keras vas bunga itu ke lantai.

"Mau ngelak lagi kamu! Sudah untung papah tidak mencebloskan kamu ke penjara! Sekarang papah mau, kamu tanggung jawab!"

"Tanggung jawab untuk apa?" Tanya Raka berusaha sabar.

"Mamah tirimu kecelakaan!"

"Lah yaudah, gue gak ada urusan. Mau dia mati juga gue bodoamat." Jawab Raka santai.

Plak

Adam menampar pipi Raka, "Itu yang dinamakan ketua geng? Itu yang dinamakan sebagai pemimpin?! Bodoh! Kamu tidak seperti Darka yang selalu bikin papah bahagia!"

GRAVENTAS (OTW END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang