Pagi ini seluruh siswa SMA GARUDA sedang melaksanakan upacara bendera. Namun tidak dengan Raka dan temannya. Mereka memilih untuk bersantai di rooftoop sekolah.
"Woi Rak, lo beneran suka sama Vania?" Tanya Ryan tiba-tiba.
"Hm."
"Terus yang di London gimana?"
Ucapan Rio membuat Raka membuka matanya. Yap, cowok itu berbaring diatas sofa dengan mata tertutup.
"Lagian gue rada aneh sama lo. Tiba-tiba jadiin Vania pacar gitu aja, kenapa?" Tanya Galang.
Kini Raka bangkit dari posisinya dan memijat pangkal hidungnya. Ia pusing dengan kehidupannya sendiri.
"Diam aja, bisu lo?" Celetuk Rio.
Raka melirik Rio tajam, "Gue suka."
Ryan menganggukkan kepalanya, "Suka beneran dari hati apa cuma dari omongan aja nih?"
"Hati nyet!" Kesal Raka.
Ryan menatap Raka cengo, "Perasaan gue nanya hati lo Rak. Kenapa lo malah jawab hati nya si monyet?"
Rio dan Galang tertawa mendengar penuturan Ryan.
"Gak gitu maksud nya njing!" Seru Galang sambil tertawa.
"Ada yang salah?" Tanya Ryan dengan muka tak berdosanya.
"Susah ngomong sama dugong."
"Yeh lo kalo ngomong jangan asal ya Lang. Gini-gini juga banyak cewek yang antri."
"Gue kalo jadi ceweknya sih, stroberi mangga apel." Ujar Rio.
"Sorry gak lepel." Sahut Galang.
Ryan yang mendengar itu hanya mendengus malas. Lalu matanya menangkap wajah Raka yang sedang melamun.
"Gue tau lo mikirin apa Rak." Ujarnya.
Raka menatap Ryan dengan alis terangkat.
"Pasti lo mikirin udah berapa banyak utang gue di kantin kan? Terus Lo mau bayarin semua utang gue. Wih baik banget temen gue."
"Pede banget lo." Sungut Raka.
"Eh btw itu gimana yang di London Rak?"
"Bacot lo Yo. Gue juga lagi mikir jingan, berisik banget lo dari tadi Londan London aja." Raka kesal bukan main sekarang.
"Menurut gue sih, lanjut sampai nikah aja Rak. Lumayan dapat cecan kiw." Celetuk Ryan.
"Gue bakal batalin." Putusnya.
"Apanya yang di batalin?"
"Perjodohan itu." Jawab Raka tegas.
"WHAT THE PAKKK!" Teriak Galang dan Ryan bersamaan.
"Dari awal gue cuma pura-pura nerima semuanya. Gue gak sudi anjiing!"
"Tapi lo udah kasih banyak harapan buat dia Rak. Lo gak bisa langsung ambil keputusan kayak gini dong." Ujar Rio.
"Gue gak peduli. Yang gue butuh sekarang cuma Vania, gak ada yang lain."
"Tapi lo udah tunangan bangsat!" Kesal Ryan.
Raka menatap Ryan tajam, "Lo budek? Gue bakal batalin apa pun yang gue gak suka. Jadi lo gak usah banyak bacot."
Oke sedikit menjelaskan, jadi saat Raka kelas X. Ia di jodohkan dengan anaknya rekan bisnis Adam. Saat itu suasananya masih damai. Tidak ada adu bacot antara Adam dan Raka. Disitu juga Raka di paksa menerima perjodohan karena bisnis Adam yang hampir bangkrut. Awalnya Raka menolak, sangat. Namun karena kekerasan juga keterpaksaan dari Adam, mau tidak mau cowok itu menerimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVENTAS (OTW END)
Teen Fiction"Darah di balas darah, nyawa di balas nyawa! Sampai kapan pun, Graventas tidak bisa di kalahkan!" -Raka Williams. "Siapa pun yang bangunin singa tidur, detik itu juga nyawa taruhannya!" -Samuel Louis. • • "Lo harus janji, kalo lo gak akan berpaling...