36

13 3 0
                                    

Karin setia menunggu Shandy selesai mengelola cafe miliknya. Shandy pikir Karin akan pulang karna langit mulai gelap.

"Loh Rin belum pulang? " tanya Shandy

"Kan gua nunggu lo. " jawab Karin

"Kenapa nunggu gua? " tanya Shandy

"Lo kan janji mau ajarin gua tentang islam. " jawab Karin

"Ya ampun Rin gak hari ini kali. Lagi pula gua masih ragu untuk mengajari lo tentang islam. " ucap Shandy

"Lo tenang aja ya, gua serius kok mau belajar islam, tapi kalau emang lo masih ragu gak apa apa. Gua akan tunggu sampai lo siap. " ucap Karin

"Gua pulang dulu ya. "

"Hati hati ya Rin. " ucap Shandy

Setelah Karin pulang Shandy berjalan kearah dapur cafenya. Dirinya berjalan menuju wastafel untuk membasuk wajahnya.

"Apa lo benar benar yakin Rin, gua takut bokap lo bakal marah besar saat tau anaknya masih berhubungan dengan gua. " ucap Shandy menatap kearah cermin

****

Melati masih merasa bersalah Erik terluka dan masuk rumah sakit. Dirinya juga sedih karna tak bisa lagi dekat dengan Erik.

"Hayo lagi mikirin apa nih. " tanya Fiki

"Eh Fik, gak mikirin apa apa kok. " jawab Melati

"Jangan bohong Mel, gua tau kok lo lagi memikirkan sesuatu. " ucap Fiki

"Ya cuma masalah kecil aja kok, gua cuma lagi mikir apa Erfi selamanya akan bersama gua. " ucap Melati

"Mel, kalau takdirnya lo bersama dengan Erfi pasti Erfi akan terus bersama lo, tapi lo harus ingat jika Erfi itu memiliki keluarga kandung." ucap Fiki

"Iya Fik, cepat atau lambat Erfi akan kembali dengan keluarga kandungnya. " ucap Melati berusaha untuk tersenyum

"Gua tau lo pasti kesepian ya Mel. " ucap Fiki

"Ya begitulah, sejak kedua orang tua gua meninggal gua hanya tinggal dengan oma gua, tapi sejak kehadiran Erfi hari hari gua menjadi ramai, gua merasa tidak kesepian lagi. " ucap Melati

"Gak terasa ya Erfi udah mau tumbuh besar. " ucap Fiki

"Lo benar, padahal rasanya baru kemarin Erfi datang kesini. " ucap Melati

"Erfi memang anak yang lucu ya. " ucap Fiki

"Kayak gua. "

"Dih narsis banget lo. "

"Biarin aja. "

"Makasih ya Mel, karna lo udah selalu menghibur gua. Gak kerasa ya udah mau satu tahun Erika pergi meninggalkan gua. " ucap Fiki

"Erika pasti bahagia melihat lo bahagia disini. " ucap Melati mengusap rambut Fiki

"Pastinya. "

"Udah malam nih, gua pulang dulu ya Mel. " ucap Fiki

"Hati hati ya Fik. "

"Oh ya gua mau pamit ke oma. "

"Sebentar ya gua panggil dulu. " ucap Melati berjalan menuju kamar omanya

Melati membuka pintu kamar omanya dan begitu terkejut melihat omanya tergeletak tak sadarkan diri.

"OMA!!! " teriak Melati

Fiki yang mendengar teriakan Melati berlari dengan cepat menghampiri Melati.

"Mel, ada apa?" tanya Fiki

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang