"Makasih ya om udah nganterin Erfi pulang. "
"Iya sama sama."
"Erfi masuk ya om. "
"Dah... "
Erik menengok ke arah samping dan menemukan sebuah rumah tepat diseberang rumah Erfi. Erik berjalan menghampiri rumah tersebut.
"Permisi mas mau lihat rumah ya? "
"Rumahnya dijual pak? " tanya Erik
"Iya mas, udah bertahun tahun gak laku. "
"Dulunya rumah siapa ini pak? " tanya Erik
"Saya juga kurang tahu mas, cuma keluarga ini jual rumahnya setelah anaknya dinyatakan kecelakaan pesawat dan mereka memutuskan untuk pindah. "
"Kecelakaan pesawat pak? "
"Iya mas. "
"Saya boleh lihat lihat kedalam? " tanya Erik
"Silahkan mas, didalam masih lengkap banget isinya. "
"Permisi ya pak. "
Erik melangkah masuk kedalam sebuah rumah yang besar dan gelap. Terlihat sangat berdebu rumah tersebut, sepertinya memang sudah tak dihuni bertahun tahun.
Erik memegang sudut meja disebuah ruangan. Rasanya dia seperti pernah berada di rumah ini. Erik masuk kedalam sebuah kamar, terlihat beberapa barang yang sudah sangat berdebu.
Dibukanya lemari yang ditemukannya. Didalam lemari tersebut banyak sekali kotak, Erik mengambil satu kotak lalu membukanya.
"Teropong? " ucap Erik bertanya tanya
Erik membawa teropong tersebut lalu menelusuri kembali rumah tersebut. Erik menemukan sebuah tangga di luar rumah. Erik menaiki satu persatu anak tangga lalu dia tiba di sebuah rooftop.
"Ternyata rumahnya ada rooftopnya juga. " ucap Erik duduk dipinggir rooftop
Langit sore menemani Erik menikmati suasana dari atas rooftop. Dia mengambil teropong yang dibawanya lalu mengarahkannya ke sebuah rumah.
"Itu bukannya rumah Erfi, ternyata kalau dari sini gua bisa lihat keadaan rumah Erfi. " ucap Erik melihat Erfi yang sedang fokus mengerjakan tugas
Erfi merasa ada yang memperhatikan dirinya. Dia melihat ke arah jendela dan menemukan Erik yang duduk diatas rooftop. Erik melambaikan tangannya, Erfi pun membalasnya.
Tiba tiba Erik melihat sesosok wanita yang menghampiri Erfi dan menemaninya belajar. Erik tampak tak asing dengan wanita tersebut.
"Kok kayak kenal ya. " ucap Erik melihat jam tangannya
"Ya ampun udah jam segini, gua harus balik ke apartement. " ucap Erik
"Erfi kamu tadi lambai tangan ke siapa? " tanya Melati
"Ke om baik kak, dia duduk diatas rooftop rumah itu. " jawab Erfi
"Om baik? "
"Iya tadi aku ketemu di taman terus aku diantar pulang juga. Dia baik banget kak, rasanya aku dekat banget sama dia. " ucap Erfi
Melati berpikir sejenak, kira kira siapa orang yang dimaksudkan Erfi?
"Terimakasih ya pak sudah memperbolehkan saya lihat lihat rumah. Beberapa hari ke depan saya akan kabari bapak ya." ucap Erik memberikan kunci rumah
"Sama sama mas, semoga mas nya cocok ya. "
"Saya pamit pulang ya pak. "
"Iya mas. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Datang Terlambat
TienerfictieKatanya cinta bisa datang kapan saja tanpa kita sadari, tapi gimana ceritanya kalau ternyata seorang Erik malah menghindar dari yang namanya cewek. Menjadi idola cewek cewek membuat Erik menjadi tidak tertarik untuk dekat dan jatuh cinta kepada cew...