42

10 2 0
                                    

Satu Tahun Kemudian

Seperti biasa malam ini Erik duduk di rooftop rumahnya sambil memandangi Melati menggunakan teropong.

"Kenapa sih Mel, apa harus lo menghindar dari gua terus. " ucap Erik lirih

Melati yang asik bermain dengan Erfi sadar jika Erik sedang melihatnya. Dia pun berdiri dan menutup gorden rumahnya.

"Gua gak bisa kayak gini terus. " ucap Erik menidurkan tubuhnya menatap langit malam

"Gua benar benar kangen sama lo Mel, gua kangen kebersamaan kita. " ucap Erik mengingat kenangannya bersama Melati

"Lo lihat kan Mel bintang yang itu. " ucap Erik menunjuk ke arah langit

"Lihat, kenapa bintangnya Rik? " tanya Melati

"Cantik, sama seperti lo. " jawab Erik

"Apaan sih Rik, basi ah gombalannya."

"Basi, tapi kok merah gitu mukanya. " ucap Erik

"Gak kok, sok tau. " ucap Melati menutupi kedua pipinya

"Eh Mel ada bintang jatuh. " ucap Erik

"Mana Rik? "

"Itu Mel, lo mau buat suatu harapan gak?"

"Yuk. " ucap Melati memejamkan matanya

"Udah? " tanya Erik

"Udah."

"Lo minta apa? "

"Ih rahasia dong. "

"Ya udah gak apa apa, kalau gua sih minta semoga gua dan lo bisa terus bersama selamanya. "

"Amin. "

"Mau sampai kapan lo disitu Rik. "

"Kak Karin. "

"Gua bingung, kenapa sih lo suka banget duduk disini malam malam. " tanya Karin

"Karna dia kak? " ucap Erik menunjuk rumah Melati

"Karna Melati? "

"Ya, gua sering perhatiin Melati dari atas sini. " ucap Erik

"Lo kok gak pernah main sama Melati lagi? " tanya Karin

"Itu karna papa gak izinin kak. " jawab Erik

"Papa juga gak izinin lo main sama Melati, ini udah keterlaluan banget Rik. Bagi gua, cukup gua aja yang dikekang sama papa. " ucap Karin

"Ya udah lah kak semuanya juga udah terjadi. "

"Lo gak ada niatan usaha gitu Rik? "

"Gimana ya kak, percuma juga kan gua usaha buat pertahanin semuanya kalau Melatinya memilih untuk menjauh. " ucap Erik

"Seharusnya lo gak mengalami hal seperti ini, padahal lo dan Melati adalah sahabat sejati, karna dia adalah teman pertama lo. " ucap Karin memeluk Erik dari arah samping

"Lagian sebentar lagi juga gua bakal pergi jauh kak. " ucap Erik

"Maksud lo? "

"Oh iya kak Karin belum tau ya, setelah kelulusan nanti gua, mama dan papa akan pergi ke Paris kak. Gua lanjut kuliah disana. " ucap Erik

"Paris Rik? "

"Dinda? "

"Sorry gua udah nguping tadi. " ucap Dinda beranjak pergi

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang