60

34 3 0
                                    

Keesokan harinya operasi pun dimulai, Erik dan Erfi menunggu dengan cemas dan berdoa agar operasi berjalan dengan lancar. Setelah menunggu cukup lama operasi pun selesai dilakukan.

"Bagaimana dok? "

"Operasi berjalan dengan lancar, mungkin besok penutup matanya dapat dibuka. "

"Terimakasih banyak dok. "

"Saya permisi ya. "

Erik sangat senang karna operasi Melati berjalan dengan lancar. Tidak lupa Erik memberikan bunga untuknya.

Esoknya tibalah saat Melati membuka perban dimatanya. Dokter membuka secara perlahan lalu meminta Melati membuka matanya perlahan.

Melati perlahan melihat keadaan sekitarnya yang mulai jelas. Melati menitikan air matanya terharu karna dirinya dapat melihat kembali.

"Erfi, akhirnya kakak bisa lihat wajah kamu lagi. " ucap Melati

"Akhirnya kakak bisa melihat lagi. " ucap Erfi memeluk tubuh Melati

Erik tersenyum bahagia melihat Melati sudah dapat melihat. Dirinya melihat Melati dari luar karna dirinya takut Melati masih marah kepadanya.

"Akhirnya semuanya berakhir indah." ucap Erik beranjak pergi

Melati melihat kearah luar berharap Erik berdiri disana, namun dirinya tak melihat satu orang pun.

"Kak Melati cari siapa? " tanya Erfi

"Bukan siapa siapa kok." jawab Melati

****

"Eh lihat deh, padahal dulunya dia artis terkenal tapi semenjak lumpuh karirnya malah meredup. "

"Kasihan ya. "

"Udah ya Fik, kamu jangan dengerin apa kata orang. " ucap Dinda

"Aku capek Din, aku capek diejek karna lumpuh. " ucap Fiki

"Hey dengar, mereka yang mengejek kamu itu hanya ingin menjatuhkan mental kamu. Ingat kan apa kata dokter, kalau kamu rajin terapi kamu akan bisa kembali jalan. " ucap Dinda

"Tapi kapan? Kapan aku bisa jalan? Aku capek Din! " ucap Fiki

"Aku capek harus selalu bergantung dengan kursi roda ini. "

"Kamu harus sabar, Allah bersama dengan orang orang yang sabar. " ucap Dinda

"Lebih baik aku mati aja. " ucap Fiki

"Fiki! Aku gak suka lihat kamu nyerah kayak gini. Mana Fiki yang aku kenal, Fiki yang selalu semangat dan yakin jika dia bisa sembuh. " ucap Dinda

"Awalnya aku memang semangat untuk sembuh, tapi ini sudah cukup lama Din. " ucap Fiki

"Ya udah aku mau beli minum dulu, kamu tunggu disini ya. " ucap Dinda

Fiki melihat sekelilingnya, terlihat orang berlalu lalang dengan kedua kakinya. Dirinya juga melihat sepasang kekasih yang jalan berdua. Dia teringat jika dirinya sering sekali menyusahkan Dinda dengan kondisi dirinya yang lumpuh.

"Ini buat om. "

"Hai adik kecil."

"Om jangan sedih ya, aku juga dulu seperti om kok. "

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang