40

12 3 0
                                    

Beberapa Bulan Kemudian

Sudah hampir setengah tahun pernikahan Karin dan Satria dilaksanakan. Sudah setengah tahun juga Shandy pergi meninggalkan dirinya.

"Shan, katanya lo bakal sering kasih kabar ke gua, tapi mana? Lo bohong sama gua Shan. Apa disana lo udah temuin pengganti gua ya. " ucap Karin menatap foto Shandy

Satria memandangi istrinya dengan perasaan sedih, sejujurnya Satria begitu tulus mencintai Karin, namun dia tak bisa memaksa Karin untuk mencintai dirinya.

"Sayang, makan dulu yuk. " ajak Satria

"Aku kenyang, kamu makan sendiri aja. " ucap Karin

"Ayo dong kamu jangan sedih terus. " ucap Satria

"Kamu gak ngerti. "

"Rin, aku ini suami kamu. Aku tahu kamu sedih karna kehilangan Shandy, tapi kamu harus bisa ngertiin perasaan aku juga. " ucap Satria

"Aku gak cinta sama kamu, lagi pula aku menikah sama kamu karna terpaksa. " ucap Karin

"Oke kalau kamu gak cinta sama aku! Tapi asal kamu tau aku itu cinta sama kamu dan aku yakin suatu hari nanti kamu akan cinta sama aku. " ucap Satria

"Jangan mimpi! " ketus Karin berjalan keluar dari kamar

"Mau kemana kamu?" tanya Satria

"Aku mau tidur di luar." jawab Karin menutup pintu kamar dengan keras

Satria terduduk dipinggir ranjang, dia merasa menyesal telah membuat Karin marah kepadanya.

"Sampai kapan pun aku akan terus mencintai kamu...." ucap Satria menatap foto pernikahannya dengan Karin

Karin terduduk diam, perlahan air matanya mulai turun membasahi pipinya. Karin menghapus air matanya dengan kasar.

"Lo ngapain nangis sih Rin, cengeng banget lo. " ucap Karin

"Apa aku udah keras banget ya sama Satria. Bagaimana pun dia sekarang adalah suamiku. "

Karin tertidur disofa, Satria yang ingin mengambil minum di dapur melihat Karin tertidur tanpa selimut. Satria sangat tahu bahwa Karin tak bisa tidur tanpa menggunakan selimut karna Karin tak kuat dengan dingin.

Satria mengambil selimut dari kamarnya lalu diselimutinya tubuh Karin.

"Selamat tidur ya sayang. " ucap Satria mencium kening Karin

Satria mendapati sebuah nyamuk yang akan menggigiti Karin. Satria menepuki sebuah nyamuk yang ada, dia tak ingin Karin digigiti oleh nyamuk.

Satria rela begadang demi menjaga Karin, namun lama kelamaan rasa kantuk mulai menyerang dirinya. Satria tertidur dengan posisi duduk.

Pagi hari pun tiba, Karin terbangun dan merasa bingung dengan selimut yang ada ditubuhnya. Kemudian Karin menengok kearah samping dan mendapati Satria yang masih tertidur.

"Kok Satria tidur disini bukan di kamar? Jangan bilang dia yang selimutin gua. " ucap Karin mengusap wajah Satria

"Eh Rin, gimana? Kamu digigitin nyamuk ya? Duh maaf aku ketiduran." ucap Satria terbangun dari tidurnya

"Kamu kenapa tidur disini bukannya di kamar? " tanya Karin

"Semalam aku lihat kamu gak pake selimut jadi aku selimutin dan ternyata semalam tuh banyak nyamuk jadi aku basmi satu satu biar kamu gak digigit, tapi ternyata aku malah ketiduran. " jawab Satria

"Kamu rela gak tidur hanya untuk basmi nyamuk? "

"Aku takut kamu digigitin nyamuk. "

"Makasih ya udah peduli sama aku dan maaf semalam aku marah marah sama kamu. "

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang