Shandy pulang ke rumahnya dengan tatapan kosong. Fiki yang melihat kakaknya terdiam merasa bingung.
"Kak Shandy kenapa? " tanya Fiki
"Kakak lo lagi butuh waktu sendiri Fik. " ucap Dinda yang mengantarkan Shandy pulang
"Lagi ada masalah? " tanya Fiki
"Sorry Fik gua gak bisa cerita ke lo. " jawab Dinda
"Its ok, oh ya Din udah dengar kabar belum kak Rizki meninggal. "
"Innalillahi, beneran Fik? " tanya Dinda
"Ya, dia kecelakaan tadi siang. " jawab Fiki
"Semoga kak Rizki tenang ya. "
"Aamiin.... "
"Lo lapar gak Din, mau gua buatin apa?" tanya Fiki
"Apa aja boleh deh. " jawab Dinda
"Nasi goreng gimana? " tanya Fiki
"Boleh juga, gua bantuin ya masaknya." ucap Dinda
"Boleh banget. "
Fiki dan Dinda asik berbincang sambil memasak bersama. Dinda senang Fiki sudah dapat kembali bahagia.
"Erika, sekarang Fiki sudah gak sedih lagi. Dia udah bisa menjalani hidupnya dengan normal, semoga kamu tenang ya disana. " batin Dinda
"Hayo senyum senyum sendiri, mikirin siapa nih. " ucap Fiki
"Gak mikirin siapa siapa kok. " ucap Dinda fokus memotong sayuran
"Awww...."
"Din, jari lo keiris ya. Coba sini gua lihat. " ucap Fiki melihat luka dijari Dinda
"Perih banget Fik. "
"Lo cuci dulu ya lukanya, gua mau ambil obat merah sama plester. " ucap Fiki berlari mengambil kotak p3k
Fiki kembali dengan membawa obat merah dan plester, dia pun mengobati luka dijari Dinda. Dengan hati hati Fiki meneteskan obat merah lalu membalutnya dengan plester.
"Masih sakit? " tanya Fiki
"Udah gak begitu kok Fik, makasih ya." jawab Dinda
"Lain kali hati hati ya. " ucap Fiki
"Iya Fik. "
Shandy menuruni anak tangga dan melihat adiknya yang sedang masak bersama dengan Dinda. Shandy tersenyum senang karna Dinda sudah berhasil menjalani wasiat dari Erika untuk membuat Fiki selalu tersenyum.
"Ternyata kisah cinta adek gua jauh lebih mulus dari gua. Padahal dia ditinggal pergi untuk selama lamanya sama pacarnya. " ucap Shandy
"Eh kak Shandy makan nasi goreng buatan kita yuk. " ucap Fiki
"Wah kayaknya enak banget nih nasi gorengnya. " ucap Shandy
"Ayo kak sini makan. " ucap Dinda
"Dinda, jari lo kenapa diplester gitu? " tanya Shandy
"Tadi gak sengaja keiris kak. " jawab Dinda
"Ya ampun lain kali hati hati ya. " ucap Shandy
"Ya udah yuk kita makan. " ucap Fiki
Shandy berusaha melupakan masalahnya dengan berbincang bersama adiknya dan Dinda. Shandy tertawa mendengar lelucon yang dilontarkan Fiki, entah darimana adiknya mendapatkan lelucon itu.
"Akhirnya habis juga nasi gorengnya." ucap Shandy
"Sini kak biar aku cuciin piringnya. " ucap Fiki
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Datang Terlambat
Teen FictionKatanya cinta bisa datang kapan saja tanpa kita sadari, tapi gimana ceritanya kalau ternyata seorang Erik malah menghindar dari yang namanya cewek. Menjadi idola cewek cewek membuat Erik menjadi tidak tertarik untuk dekat dan jatuh cinta kepada cew...