51

16 1 0
                                    

Hai Shandy....
Aku tidak tahu bagaimana aku mengungkapkan semuanya.
Aku tahu kamu sangat mencintai Karin begitupun Karin.
Shan... Dokter mengatakan hidupku tak lama lagi.
Aku mengidap kanker Shan...
Aku bingung cara memberitahu Karin.
Aku terpaksa berbohong padanya.
Shandy, aku tahu kamu bisa menjaga Karin saat aku tidak ada nanti.
Tolong jaga Karin baik baik ya....
Aku percaya kepadamu.....

-Satria-

Shandy melipat kembali surat yang dibacanya. Dirinya bertanya tanya mengapa Satria meminta tolong kepadanya, mengapa bukan kepada orang lain.

"Kenapa harus gua? " ucap Shandy

"Lo udah tahu berita kecelakaan seminggu yang lalu belum? "

"Kecelakaan pengusaha yang juga selebritis itu ya. "

"Gak tega gua lihatnya, mobilnya sampai hancur banget gitu. "

Shandy mendengar obrolan karyawannnya dan langsung mengecek ponselnya dan mencari berita tersebut.

Shandy membaca isi berita tersebut dan terkejut dengan nama korban kecelakaan yang tertera.

"Jadi Satria udah meninggal seminggu yang lalu. " ucap Shandy terkulai lemas

Meskipun dirinya membenci Satria karna telah merebut Karin namun sejujurnya dirinya dan Satria merupakan sahabat masa kecil.

"Kenapa lo pergi tinggalin gua. " ucap Shandy

Air mata Shandy perlahan turun mengingat kenangan dirinya saat bersama Satria. Dirinya menyesal telah membenci Satria.

"Maafin gua Satria, maaf karna gua udah membenci lo. " ucap Shandy

"Kak Shandy kenapa? " tanya Dinda yang baru datang

Shandy tak menjawab pertanyaan Dinda, saat ini hatinya begitu hancur. Dirinya benar benar menyesal tidak ada disaat Satria meninggal.

"Bahkan gua gak datang disaat lo dimakamkan, sahabat macam apa gua. " ucap Shandy

"Kak Satria pasti senang bisa punya sahabat seperti kakak. Sekarang kak Satria udah tenang kak, ikhlaskan kepergiannya ya kak. "

"Gua benar benar nyesal Din. " ucap Shandy

"Aku ngerti, udah ya kak sekarang kita doakan Satria." ucap Dinda

"Kak Shandy gak boleh terus larut dalam kesedian. Setiap manusia pasti akan pergi meninggalkan kita kak, aku yakin kak Satria bahagia diatas sana. " ucap Dinda

"Lo benar, seharusnya gua gak boleh terlalu sedih. " ucap Shandy

"Nangis boleh kak, tapi jangan berlebihan ya. " ucap Dinda menghapus air mata Shandy

"Makasih ya lo udah menyadarkan gua. "

"Sama sama kak. "

****

Erik duduk diatas rooftop dan melihat sekitar rumahnya. Rasanya seperti berada dikenangan masa lalu. Perlahan Erik menidurkan tubuhnya dan kenangan masa lalu bermunculan diingatannya.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang