-76

1.1K 105 9
                                    

Setelah diner berdua sarah dan ardya pun,pulang kerumah sarah,dirumah sarah dan ardya ingin membicarakan hal mengenai mereka.
Jarak restoran tempat mereka diner tak terlalu jauh jadi hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai kerumah.

Sesampainya dirumah sarah dan ardya melihat gilang dan galang tengah diruang keluarga seperti sedang menonton film.
Mereka pun langsung menyusul ke ruang keluarga

"Bunda udah pulang,eh ada om ardya juga" ucap galang sambil membalikkan badannya melihat bunda dan ardya.
"Anak bunda belum tidur nih,gilang obatnya udah diminum sayang?" Sambil menaruh tasnya dimeja lalu duduk berbarengan dengan ardya.
"Udah ko bun" ucap gilang  sambil menutup mulutnya karna batuk-batuk kecil.

"Gilang gimana?udah makin enak badannya?om lihat sekarang udah jauh lebih baik udah kaya galang sekarang malah lebih gemuk gilang ini kelihatannya"

"Gimana gak gemuk om orang adek tidur mulu kerjaannya"
"Biarin lah" ucap gilang sambil melihat kakaknya itu
"Udah-udah jangan berantem,gilang galang bunda sama om ardya mau bilang sesuatu ke kalian tapi janji ya kalian jangan marah dulu" ucap sarah sambil menggengkan tangan galang dan gilang.

Ardya menarik nafas dengan panjang lalu menghembuskannya dia pun mulai berbicara ke gilang dan galang "gilang galang jadi om ardya berniat untuk menikahi bunda kalian,om tau mungkin ini terlalu cepat ayah dan bunda kalian juga baru bercerai,tapi om khawatir kalau ayah kalian akan menyakiti kalian lagi,terutama gilang,om cuma mau bunda kalian punya sosok yg bisa menemani dan melindungi bukan hanya melindungi bunda kalian tapi juga melindungi kalian,tapi kalo memang kalian belum berkenan om juga gak akan maksa,om juga harus menunggu keputusan dari kalian"

"Kalo galang ya gapapa om tergantung om ardya sama bunda baiknya gimana,yg ngejalanin kedepannya juga kan bunda sama om,bunda emang butuh yg jagain kemana-mana bunda juga sendiri,ya sebelumnya ada ayah yg nemenin meskipun ayah begitu tapi kan dia pernah jadi temen hidup bunda,dan sekarang udah cerai ya mungkin saatnya bunda punya temen hidup yg baru yg bener-bener bisa jaga bunda,sayang gak cuma ke bunda tapi juga kita terutama gilang,kalo om emang serius sama bunda ya silahkan gas aja lah hehehe" ucap galang sambil tertawa kecil.

Gilang hanya diam dan tertunduk tak memberi komentar apapun.

"Kakak udah bilang boleh,terus gilang gimana?gilang belum mau punya penganti ayah?" Ucap sarah sambil mengelus pundak anaknya itu.

"Ayah gak bisa digantiin siapapun,ayah ya ayah meskipun ayah sikapnya gitu ke gilang tapi gilang tetep sayang ke ayah,tapi.."

"Tapi apa lang" ucap ardya yg sudah cemas kalau gilang tak merestui hubungannya dengan sarah

"Tapi kalo bunda bahagia gilang juga ikut bahagia,om ardya jangan nyakitin bunda ya,jangan bikin bunda sedih ataupun nangis,udah cukup bunda dibikin sedih sama ayah,jangan bikin luka baru saat luka lama belum kering,gilang percaya om orang yg baik,baik banget dan udah bikin gilang jadi jauh lebih baik juga sekarang,tapi kalau bunda sampai sedih atau nangis karna om gilang akan cari om ardya kemanapun om pergi" ucap gilang sambil menatap wajah ardya.

Sarah tersenyum melihat anak-anaknya yg semakin dewasa,dan bijak menyikapi masalah.
Dibalik hancurnya rumah tangganya dengan arga tuhan menitipkan anak-anak yg baik dan cerdas seperti gilang dan galang.

Ardya juga ikut tersenyum bahagia,kekhawatirannya karna takut tidak direstui gilang dan galang,hatinya lega karna sudah mendapat lampu hijau dari mereka.
Dan memang ardya pintar untuk mengambil hati anak-anak sarah terutama gilang.

"Allhamdulilah kalo kalian merestui om untuk menikahi bunda kalian,om janji akan jadi ayah dan suami yg baik untuk bunda kalian juga kalian tentunya,om gak akan janji tapi om akan langsung membuktikan kalo om benar-benar menyayangi kalian dengan tulus,dan insya allah om akan bertanggung jawab dan mengjaga amanah dari kalian tadi" ucap ardya yg terlihat bahagia.

Gilang bahagia karna dia akan punya sosok ayah yg benar-benar menyayangi dirinya,selama ini ardya yg selalu mengurus dan merawat gilang.
Selama dirumah sakit pun ardya terus mendampingi gilang dan memberinya semangat untuk sembuh mengobati luka dihati gilang,kelembutan dan sosok ke bapak'an ardya yg membuat gilang luluh,baru pertama kali ini dia benar-benar merasakan kasih sayang seorang ayah seutuhnya dari ardya.
Ardya tak pernah memarahi gilang apa lagi memukulnya,justru ardya sangat sangat memperhatikan gilang,tak hanya gilang,galang pun juga diperhatikan dengan baik diberinya uang baju dan perhatian saat mental galang tak stabil dan emosional ardya yg menenangkan galang.

Dia yg menjaga galang dan menasehati untuk tidak membenci arga meskipun arga sudah melukai perasaan bundanya dan juga melukai hati dan fisik adiknya gilang.
Ardya juga lah yg terus menyakinkan bahwa galang jangan sampai marah atau menyimpan dendak ke arga seburuk apapun arga dia tetap ayah meraka,dan dalam tubuh mereka mengalir darah arga.
Meskipun ardya sendiri sangat marah dan geram dengan kelakuan arga yg gila itu.

Yg terang terangan ingin membunuh gilang didepan matanya dan aldo,dia tidak akan pernah melupakan kejadian itu,dan selain itu ardya juga kasihan dengan gilang melihat mental gilang yg lemah dan memiliki trauma yg mendalam,dari kecil tak pernah diperhatikan dan mendapat kasih sayang seorang ayah tapi gilang tetap tumbuh menjadi anak yg baik dan penurut,dia kagum dan bangga gilang tak ikut brengsek seperti arga dan untung nya galang pun tak meniru sifat arga yg buruk.

Mereka membicarakan soal pernikahan sampai larut malam,mereka sudah seperti keluarga yg harmonis,gilang menjadi yg paling bahagia karna pertama kalinya gilang duduk tertawa lepas dan tidak dimarahi.
Gilang bahagia sekali sebentar lagi gilang akan mempunyai ayah yg sangat menyayangi dirinya dan galang dan tak membeda-bedakan mereka,dia juga bersyukur kesehatannya ber angsur-angsur membaik meski sesekali gilang tetap merasakan dadanya nyeri seperti di tusuk tusuk tapi gilang tak memberi tahu itu semua ke orang lain dia menyimpannya sendirian,dia tak mau merusak kebahagian yg kini tengah didepan matanya.



■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
Selang beberapa bulan acara pernikahan yg ditunggu-tunggu pun datang semua orang tampak bahagia begitupun gilang dan galang yg sudah tampan memakai jas untuk mendampingi sarah.

Acara akad pun digelar ardya mengucapkan janji nya sehidup semati didepan penghulu dan tamu yg hadir.
Acara berjalan dengan lancar dan tampa hambatan,tak ada masalah arga pun tak tampak hadir atau ada disekitar lokasi acara karna memang ardya menyuruh bodyguard untuk mengamankan lokasi tempat hari bahagianya digelar.

Tepat 1 minggu acara berlalu seperti yg ada dibenak gilang mengimpikan keluarga yg harmonis,dan kini mimpinya itu terwujud,setiap ruangan dirumahnya ada foto keluarga yg bikin spesial ada gilang di foto itu,sebelumnya tak ada 1 foto gilang pun yg terpajang,setiap foto keluarga gilang juga tak pernah di izinkan ikut tapi sekarang gilang ada dan dia tersenyum lebar disetiap foto yg dipajang.

Ardya benar-benar memanjakan gilang dan galang menganggap mereka seperti anak kandungnya sendiri.
Dia juga tidak membeda bedakan dalam memperhatikan gilang ataupun galang baginya dia menyayangi keduanya dan mereka juga jadi penyemangat untuk ardya.
Keluarga ini menjadi keluarga yg bahagia tak pernah terdengar suara kencang atau pukulan dan bantingan sesuatu,yg terdengar sekarang suara canda dan tawa yg selalu melengkapi keluarga kecil ini.
Ardya juga selalu memamerkan kedua putra sambungnya ke rekan dokternya dia selalu menceritakan bahwa dia memiliki istri yg pintar dan cantik juga kedua putra yg tampan juga cerdas.

Keluarga bahagia ini sampai terkenal di rumah sakit tempat ardya dan aldo bekerja juga tempat gilang selama ini dirawat,banyak dokter dan suster juga mendoakan keluarganya juga kesembuhan gilang supaya gilang bisa benar-benar sembuh dari sakitnya.



















.
Sellyn azahra
Selasa 29 juni 2021.

"Kali ini gilang dan galang bahagia,dan semoga kebahagian ini tidak datang sesaaat"

MY TWINS SICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang